Menuju konten utama

Makanan untuk Penderita Radang Usus dan Pantangannya

Berikut ini sejumlah jenis makanan yang baik bagi penderita radang usus lengkap dengan pantangan yang harus dihindari.

Makanan untuk Penderita Radang Usus dan Pantangannya
Sistem Pencernaan Manusia. foto/IStocphoto

tirto.id - Radang usus adalah penyakit yang ditandai dengan peradangan kronis dan ulkus atau luka pada lapisan terdalam usus besar dan rektum. Seseorang yang menderita radang usus parah dapat merasakan gejala sakit perut, diare, dan pendarahan rektum.

Usus merupakan salah satu organ tubuh yang termasuk ke dalam sistem pencernaan. Usus berfungsi untuk memecah makanan menjadi nutrisi yang dapat diserap dan digunakan oleh tubuh.

Ketika usus mengalami peradangan, penceranaan otomatis akan terganggu. Memilah jenis makanan yang baik untuk dikonsumsi dan pantangan menjadi penting agar tidak memperparah keadaan.

Makanan yang Baik untuk Penderita Radang Usus

Penderita radang usus penting mengetahui makanan apa saja yang baik untuk dikonsumsi agar tidak memperparah gejala.

Melansir laman Everyday Health, rumus umum makanan bagi penderita radang usus adalah memecah atau menghaluskan makanan berserat tinggi atau menggantinya dengan makanan yang lebih mudah dicerna.

Makanan berserat tinggi tanpa dihaluskan terlebih dahulu dapat menyebabkan penyakit kembali kambuh. Oleh karena itu, sebagian ahli bahkan kerap merekomendasi untuk membatasi asupan makanan berserta.

Meski demikian, penting diingat bahwa makanan berserat juga tetap harus dikonsumsi karena merupakan kebutuhan tubuh. Berikut ini beberapa menu makanan yang baik untuk penderita radang usus.

1. Saus apel

Karena sistem pencernaan pada penderita penyakit radang usus mengalami iritasi. Penderita mungkin ingin tetap mengonsumsi makanan yang lembut dan mudah dicerna, seperti saus apel.

Namun, pastikan untuk memilih saus apel yang tidak diberi pemanis, karena tambahan gula dapat memperparah peradangan. Penderita radang usus juga dapat membuat saus apel bebas gula sendiri dengan memasak apel yang sudah dikupas dan diiris dengan sedikit air dan kemudian menghaluskan campurannya.

2. Pisang matang

Pisang yang matang dan lembut sering kali dapat ditoleransi oleh sistem pencernaan penderita radang usus. Pisang juga merupakan sumber karbohidrat yang baik karena menyediakan energi, seperti halnya protein dan lemak.

Selain itu, Shannon Szeles, RDN, pemilik PostGlo Nutrition & Wellness di Harrisburg, Pennsylvania merekomendasikan untuk mengkonsumsi buah yang sudah dibuat jus atau dihaluskan karena biasanya aman bagi penderita radang usus.

3. Sayuran

Sayuran yang lembut dan dimasak seperti wortel dan bayam dapat memberikan nutrisi penting, seperti vitamin A dan K. Sayuran adalah makanan yang dianjurkan bagi penderita radang usus.

Pastikan sayuran dimasak dengan matang sampai bisa dihaluskan dengan garpu agar serat yang berpotensi menyebabkan iritasi terurai.

4. Yogurt

Jika penderita radang usus tidak toleran terhadap laktosa, yogurt dapat memberi protein dan probiotik, yang merupakan bakteri hidup yang dapat membantu sistem pencernaan.

Pastikan membeli yogurt yang bertuliskan "kultur hidup dan aktif" pada labelnya, kata Szeles. Hindari yogurt yang mengandung potongan besar buah, yang mungkin sulit dicerna.

"Tidak masalah jika yogurt mengandung buah yang lembut, tanpa biji, dan sudah diblender," tambahnya.

5. Salmon

Jika pengidap radang usung menderita kolitis ulserativa dan tidak toleran terhadap laktosa atau hanya ingin mendapatkan lebih banyak protein dalam makanan, bisa tambahkan salmon ke dalam makanan.

Penting untuk memasukkan protein dalam diet yang tidak berasal dari daging merah atau daging olahan, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2022 dalam jurnal Nutrients.

Selain menjadi sumber protein yang baik, salmon memiliki asam lemak omega-3 yang sehat yang dapat membantu mengurangi peradangan. Jika tidak menyukai salmon, penderita radang usus dapat mengonsumsi tuna, udang, atau ikan lain yang tinggi asam lemak omega-3.

Neilanjan Nandi, MD, seorang ahli gastroenterologi dan profesor gastroenterologi di Perelman School of Medicine di University of Pennsylvania, merekomendasikan untuk memanggang atau menumis salmon daripada menggorengnya. "Menggoreng ikan menyebabkan ikan kehilangan banyak nilai gizinya," katanya.

6. Selai kacang

Selai kacang, selai almond, selai mete, dan selai kacang lainnya merupakan sumber protein dan lemak sehat. Pilihlah selai kacang yang lembut, bukan yang kental, untuk menghindari keharusan mencerna potongan kacang yang sulit, yang dapat menyebabkan iritasi lebih lanjut saat kambuh.

Nandi menyarankan, cobalah makan selai kacang di atas roti, atau oleskan di atas tortilla. Pilihan lain yang baik adalah selai kacang pada biskuit rendah serat, seperti biskuit asin.

7. Nasi putih dengan kunyit

Jika tidak dapat menoleransi sebagian besar makanan selama kambuhnya kolitis ulserativa, penderita radang usus mungkin ingin tetap menggunakan pilihan yang hambar, seperti nasi putih yang dimasak.

Jika penderita ingin menambahkan rasa, cobalah menaburkan kunyit, bumbu kuning yang bahan utamanya adalah kurkumin. Sebuah meta-analisis yang diterbitkan pada tahun 2021 di Journal of Medicinal Food menemukan bahwa mengonsumsi kurkumin menunjukkan hasil yang menjanjikan untuk mengobati kolitis ulserativa.

Kunyit banyak digunakan di India, di mana kejadian penyakit radang usus lebih rendah daripada di Amerika Serikat atau Eropa, kata Arun Swaminath, MD, kepala gastroenterologi dan direktur Program Penyakit Radang Usus di Rumah Sakit Lenox Hill di New York City.

8. Air putih, minuman olahraga, dan jus buah

Diare yang sering terjadi selama kambuhnya kolitis ulserativa dapat menyebabkan seseorang kehilangan banyak cairan, dan mengisinya kembali sangatlah penting.

"Ketika Anda mengalami dehidrasi, setiap gejala yang Anda alami akan bertambah parah," kata Nandi.

Minuman olahraga yang dikombinasikan dengan air dengan rasio 1:1 dapat membantu menggantikan karbohidrat dan elektrolit yang hilang, katanya.

Jus buah tanpa ampas juga bisa menjadi pilihan, kata Szeles, tapi hindari jus prune karena kandungan seratnya yang tinggi.

"Penting bagi penderita kolitis ulserativa untuk bekerja sama dengan ahli gizi ahli diet terdaftar untuk mengembangkan rencana makan individual," kata Szeles.

"Hal ini dapat membantu memberikan target kalori dan nutrisi yang spesifik, karena semua tubuh mentoleransi makanan secara berbeda."

Pantangan Makanan untuk Penderita Radang Usus

Radang usus telah meningkat secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir karena peningkatan pola makan khas Barat, yang mencakup kelebihan gula, karbohidrat olahan, dan lemak tidak sehat dalam jumlah tinggi.

Ada sejumlah pantangan makanan untuk penderita radang usus yang telah terbukti memperburuk kondisi penderita.

Healthline melaporkan, makanan ultra-proses telah terbukti dapat memperburuk radang usus. Dua penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi minuman ringan dikaitkan dengan peningkatan risiko sebesar 69 persen, dan asupan sukrosa, jenis gula tertentu, terkait dengan peningkatan risiko sebesar 10 persen perkembangan radang usus.

Penelitian dari tahun 2022 melaporkan hubungan antara asupan daging merah, unggas, dan daging olahan dengan perkembangan radang usus.

Aditif tertentu, seperti karagenan, juga dapat memperburuk radang usus. Satu studi menemukan bahwa diet bebas karagenan mengurangi kekambuhan pada penderita.

Karagenan adalah bahan tambahan makanan yang sangat umum digunakan untuk membuat gel, mengentalkan, dan menstabilkan. Karagenan, yang "secara umum diakui aman" oleh Food and Drug Administration (FDA), telah terbukti menyebabkan peradangan dalam ribuan penelitian berbasis sel dan hewan.

Penyebab Radang Usus

Mayo Clinic menulis, penyebab pasti penyakit radang usus masih belum diketahui. Sebelumnya, pola makan dan stres dicurigai sebagai penyebabnya, tetapi sekarang para dokter mengetahui bahwa faktor-faktor ini dapat memperparah, tetapi bukan merupakan penyebab radang usus.

Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah kerusakan sistem kekebalan tubuh. Ketika sistem kekebalan tubuh mencoba melawan virus atau bakteri yang menyerang, respons kekebalan yang tidak lazim menyebabkan sistem kekebalan tubuh juga menyerang sel-sel dalam saluran pencernaan.

Beberapa mutasi gen telah dikaitkan dengan penyakit radang usus. Faktor keturunan juga tampaknya berperan dalam hal ini, karena penyakit radang usus lebih sering terjadi pada orang yang memiliki anggota keluarga yang mengidap penyakit ini. Namun demikian, penyakit radang usus juga banyak terjadi pada orang yang tidak memiliki riwayat keluarga.

Gejala Radang Usus

Radang usus menyebabkan berbagai masalah pada kolon dan rektum, tetapi juga dapat mempengaruhi bagian tubuh lainnya. Gejala-gejalanya dapat datang dan pergi. Penderita radang usus dapat mengalami kambuh yang diikuti oleh periode tanpa gejala.

Tanda-tanda pertama radang usus dapat muncul setelah terpapar sesuatu yang mengiritasi usus, seperti obat (termasuk aspirin, ibuprofen dan antibiotik) atau infeksi saluran cerna. Iritasi atau infeksi akan hilang, tetapi sistem kekebalan tubuh terus merespons.

Mengutip laman Hopkins Medicine, gejala dan ciri-ciri radang usus yang umum dirasakan penderita meliputi:

  • Nyeri perut (nyeri di daerah perut)
  • Diare, terkadang disertai darah
  • Keinginan untuk buang air besar dan inkontinensia tinja
  • Pendarahan rektum
  • Penurunan berat badan
  • Demam
  • Anemia
  • Malnutrisi dan pertumbuhan yang tertunda pada orang yang mengalami radang usus saat masih anak-anak
  • Kecemasan dan depresi

Kondisi ini juga dapat menyebabkan pembengkakan atau massa, akibat peradangan pada usus. Dokter mungkin akan melihat hal ini pada sinar-X dan tes lainnya saat penderita dievaluasi untuk mengetahui gejala-gejala.

Jenis-Jenis Radang Usus

Cleveland Clinic menulis, radang usus secara garis besar dibagi menjadi tiga jenis yaitu penyakit crohn, kolitis ulseratif, dan kolitif mikroskopis.

Penyakit Crohn menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan pada saluran pencernaan. Rdang usus jenis ini dapat menyerang bagian mana pun dari mulut hingga anus. Penyakit ini paling sering menyerang usus kecil dan bagian atas usus besar.

Kemudian, kolitis ulseratif yang menyebabkan pembengkakan dan luka (ulkus) pada usus besar (kolon dan rektum). Lalu, kolitis mikroskopis yang menyebabkan peradangan usus yang hanya dapat dideteksi dengan mikroskop.

Baca juga artikel terkait RADANG USUS atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Addi M Idhom