tirto.id - Salmonella adalah jenis bakteri yang paling sering dilaporkan sebagai penyebab penyakit terkait makanan, di mana bakteri ini tidak dapat dilihat, dicium, atau dirasakan.
Bakteri salmonella dapat menyebabkan penyakit yang disebut salmonellosis, yakni infeksi penyakit karena bakteri umum yang mempengaruhi saluran usus, demikian seperti dikutip laman WebMD.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia menarik sementara peredaran Kinder Joy karena diduga terkontaminasi bakteri salmonella seperti yang terjadi di Inggris dan sejumlah negara Eropa.
Risiko Penyakit Akibat Bakteri Salmonella
Bakteri salmonella biasanya hidup di usus hewan dan manusia dan dikeluarkan melalui feses. Manusia paling sering terinfeksi melalui air atau makanan yang terkontaminasi.
Ini dapat menyebabkan sakit perut, diare, demam, dan nyeri serta kram di perut penderitanya. Rata-rata kondisi sakitnya dialami dalam waktu 4 sampai 7 hari. Kebanyakan orang sehat bisa sembuh dalam beberapa hari tanpa pengobatan khusus.
Dalam beberapa kasus, diare yang terkait dengan infeksi salmonella dapat menyebabkan dehidrasi sehingga memerlukan perhatian medis secepatnya.
Komplikasi yang mengancam jiwa juga dapat berkembang jika infeksi telah menyebar ke luar usus. Risiko terkena infeksi salmonella pun menjadi lebih tinggi jika Anda bepergian ke negara-negara dengan sanitasi yang buruk.
Setiap tahun, sekitar 40.000 kasus salmonellosis dilaporkan di Amerika Serikat. Karena banyak kasus yang lebih ringan tidak terdiagnosis atau dilaporkan, jumlah infeksi yang sebenarnya mungkin tiga puluh kali lipat atau lebih.
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko infeksi salmonella termasuk aktivitas yang dapat membuat Anda lebih dekat dengan bakteri salmonella dan masalah kesehatan yang dapat melemahkan daya tahan tubuh terhadap infeksi secara umum.
Beberapa faktor risiko lainnya, seperti:
1. Perjalanan internasional. Infeksi salmonella, termasuk varietas yang menyebabkan demam tifoid, lebih sering terjadi di negara berkembang dengan sanitasi yang buruk.
2. Memiliki burung peliharaan atau reptil. Beberapa hewan peliharaan, terutama burung dan reptil, dapat membawa bakteri salmonella.
3. Gangguan perut atau usus
Tubuh Anda memiliki banyak pertahanan alami terhadap infeksi salmonella. Misalnya, asam lambung yang kuat dapat membunuh banyak jenis bakteri salmonella.
Tetapi beberapa masalah medis atau obat-obatan dapat merusak pertahanan alami ini. Contohnya meliputi:
- Antasida. Menurunkan keasaman perut yang memungkinkan lebih banyak bakteri salmonella untuk bertahan hidup.
- Penyakit radang usus. Gangguan ini merusak lapisan usus Anda, yang membuat bakteri salmonella lebih mudah bertahan.
- Penggunaan antibiotik dalam waktu dekat. Ini dapat mengurangi jumlah bakteri "baik" di usus, yang dapat mengganggu kemampuan Anda untuk melawan infeksi salmonella.
Gejala Salmonella
Infeksi Salmonella biasanya disebabkan oleh makan daging mentah atau setengah matang, unggas, telur atau produk telur. Masa inkubasi berkisar dari beberapa jam hingga dua hari.
Sebagian besar infeksi salmonella dapat diklasifikasikan sebagai flu perut (gastroenteritis). Berikut ini beberapa tanda dan gejalanya dilansir situs Mayo Clinic:
- Mual
- Muntah
- Kram perut
- Diare
- Demam
- Panas dingin
- Sakit kepala
- Darah dalam tinja
Beberapa jenis bakteri salmonella menyebabkan demam tifoid, penyakit yang terkadang mematikan yang lebih sering terjadi di negara berkembang.
Pencegahan Salmonella
Salmonella dapat bersembunyi di berbagai makanan, tetapi Anda dapat melakukan banyak hal untuk membantu memastikan bakteri menjauh, di antaranya dengan melakukan hal-hal berikut ini:
- Jangan makan telur atau daging mentah atau hampir matang.
- Jangan makan atau minum apa pun dengan susu atau jus yang tidak dipasteurisasi.
- Jangan mencuci unggas mentah, daging, atau telur sebelum dimasak.
- Cuci buah dan sayuran mentah dengan baik, dan kupas jika memungkinkan.
- Jangan menyiapkan makanan untuk orang lain jika Anda muntah atau diare.
- Dinginkan makanan dengan benar, baik sebelum dimasak maupun setelah disajikan.
- Cuci tangan Anda dengan baik dengan sabun dan air hangat sebelum dan sesudah memegang makanan.
- Jaga kebersihan permukaan dapur sebelum menyiapkan makanan di atasnya.
- Jangan mencampur makanan yang dimasak dengan makanan mentah atau menggunakan peralatan yang sama untuk menyiapkannya. Misalnya, jangan gunakan pisau yang sama untuk memotong ayam mentah lalu mengiris jamur, dan gunakan piring atau talenan yang berbeda untuk mengirisnya.
- Masak daging dengan suhu minimum yang benar. Gunakan termometer makanan untuk memastikannya.
- Cuci tangan Anda dengan sabun dan air setelah menyentuh hewan, mainan mereka, dan tempat tidur mereka.
Editor: Iswara N Raditya