tirto.id - PT Pan Brothers Tbk resmi menyampaikan pengunduran diri dari keanggotaan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API). Keputusan ini diambil setelah melalui pertimbangan yang matang, dengan alasan bahwa API sudah tidak lagi menjadi wadah yang tepat dalam mewakili kepentingan perusahaan maupun ekosistem industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional.
Seiring dengan perkembangan industri TPT yang semakin dinamis, PT Pan Brothers Tbk menilai telah terjadi pergeseran dari tujuan awal organisasi, yang semestinya menjadi platform bersama untuk memperjuangkan kepentingan seluruh pelakuusaha di sektor tekstil dan garmen Indonesia.
Sejalan dengan dinamika perkembangan global, PT Pan Brothers Tbk memandang perlunya keberadaan sebuah wadah asosiasi sektor yang bersifat kolektif, kolegial, serta kondusif dalam menjaring dan memperkuat ekosistem tekstil dan produk tekstil yang berdaya saing lokal maupun global secara inklusif.
Oleh karena itu, perusahaan menilai langkah untuk mengundurkan diri merupakan keputusan yang paling tepat guna menjaga konsistensi dan komitmen terhadap tujuan perusahaan ke depan.
"Keputusan ini tidak diambil dengan ringan, namun kami percaya langkah ini merupakan pilihan yang tepat bagi PT Pan Brothers Tbk untuk tetap fokus pada strategi bisnis, komitmen keberlanjutan, dan kontribusi nyata dalammemperkuat industri tekstil Indonesia di panggung global," ujar Vice CEO PT Pan Brothers Tbk Anne Patricia Sutanto, dalam keterangannya, Senin (15/9/2025).
PT Pan Brothers Tbk menegaskan bahwa meski tidak lagi menjadi bagian dari API, perusahaan akan terus berkomitmen untuk berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, baik pemerintah, asosiasi lain, maupun komunitas internasional, guna mendorong pertumbuhan industri TPT Indonesia yang lebih berkelanjutan, berdaya saing, serta adaptif terhadap tantangan global.
Dengan semangat tersebut, PT Pan Brothers Tbk akan tetap menjalankan peran aktif dalam mendukung agenda dekarbonisasi, efisiensi energi, peningkatan kapasitas SDM, serta pengembangan rantai pasok yang berkelanjutan dan inklusif.
Editor: Hendra Friana
Masuk tirto.id







































