Menuju konten utama

Surat Ar-Rum: 21 Tentang Pernikahan dan Ayat Al-Qur'an Soal Jodoh

Surat Ar-Rum ayat 21, ayat-ayat Al-Qur'an tentang jodoh manusia.

Surat Ar-Rum: 21 Tentang Pernikahan dan Ayat Al-Qur'an Soal Jodoh
Pasangan pengantin memakai sarung tangan sebelum menjalani akad nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) di Caracas, Jakarta Timur, Sabtu (6/6//2020). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Pernikahan merupakan fitrah manusia yang tidak dapat diabaikan, serta termasuk hal yang penting sehingga Allah Subhanahu wata’ala melalui Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam memberi banyak petunjuk dalam pelaksanaannya.

Di dalam Al Quran surat Ar-Rum: 21, Allah SWT menyebutkan bahwa penciptaan istri atau jodoh termasuk dalam tanda kekuasaan-Nya.

Adanya pasangan membuat seseorang menjadi lebih tenteram dan tenang, demikian dilansir laman Kemenag.

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar-Rum: 21)

Tidak saja untuk manusia, pasangan atau jodoh juga diciptakan untuk makhluk lainnya baik itu yang hidup atau makhluk tidak hidup seperti hewan, tumbuhan, bangsa jin, siang dan malam, panas dan dingin, baik dan jahat, dll agar tercipta keseimbangan.

Dalam QS. Az-Zariyat: 49 disebutkan demikian:

وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

Artinya: “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” (QS. Az-Zariyat: 49).

Senada dengan ayat di atas, QS. Yasin: 36 juga menyebut hal itu:

سُبْحَانَ الَّذِي خَلَقَ الْأَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنْبِتُ الْأَرْضُ وَمِنْ أَنْفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُونَ

Artinya: “Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.” (QS. Yasin: 36).

Pernikahan juga menjadi salah satu cara meneruskan keturunan (pewaris), seperti yang disebut pada QS. Al-Anbiya’: 89 berikut ini:

وَزَكَرِيَّا إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ

Artinya: “Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya: "Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik.” (QS. Al-Anbiya’: 89).

Kriteria memilih jodoh dalam Islam

Dikutip laman UII, di dalam salah satu hadis riwayat Bukhari, disebutkan kriteria yang sebaiknya menjadi pertimbangan saat memilih jodoh dalam Islam.

Ada 4 kriteria tersebut yakni harta, rupa, keturunan, serta agama. Namun, hadis tersebut juga menyatakan bahwa memilih agama yang baik menjadi hal yang lebih menguntungkan dibanding harta, rupa dan keturunan.

Rasulullah Saw. bersabda:

"Wanita dinikahi karena empat perkara; hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya; maka pilihlah wanita yang taat beragama, niscaya engkau beruntung.” (HR. Bukhari).

Pada QS An-Nur: 26, disebutkan bahwa Allah Subhanahu wata’ala akan memberi jodoh atau pasangan orang yang sederajat atau sama dalam hal sifat atau keimanannya.

Wanita yang keji akan diberikan jodoh laki-laki keji, sedangkan wanita yang baik diberikan lelaki yang baik.

الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ ۖ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ ۚ أُولَٰئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ ۖ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ

Artinya: “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga).”

Hikmah yang dapat dipelajari dari ayat di atas adalah, jika seseorang selalu berusaha menjadi baik dengan berada di lingkungan yang baik, maka akan didekatkan pula dengan orang baik yang bisa menjadi jodoh atau pasangannya.

Sebaliknya apabila seseorang tidak menjaga akhlak dan sering berbuat keji, akan akrab dengan lingkungan yang buruk dan teman-teman yang buruk, maka jodohnya akan datang dari lingkungan tersebut.

Anjuran membantu menjodohkan sesama muslim

Tolong menolong dalam perbuatan baik termasuk diantaranya dengan menjodohkan sesama muslim yang masih sendiri dan sudah layak menikah, adalah salah satu poin dari QS. An-Nur: 32 yang isinya seperti berikut:

وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ ۚ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Artinya: “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An-Nur: 32)

Alasan yang menghalangi pernikahan seperti kurangnya harta atau miskin, sebaiknya tidak menjadi hal yang membatalkan rencana pernikahan.

Allah SWT akan memberi kemampuan dengan karunia serta memberi rejeki kepada semua hamba dan makhluk-Nya. Tentu saja dengan syarat seseorang tidak berhenti berusaha dan bekerja.

Doa agar diberi jodoh dan keturunan yang baik

Berikut ini adalah doa yang disarankan untuk selalu diutarakan jika seorang muslim berharap mendapatkan jodoh dan keturunan yang baik.

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Artinya: “Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqon: 74).

Baca juga artikel terkait AYAT AL-QURAN atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Dhita Koesno