tirto.id - Presiden Jokowi mengaku sudah menyelesaikan susunan kabinet menteri di periode kedua. Namun, Jokowi masih akan melihat kondisi dan situasi Indonesia untuk mengumumkannya ke publik.
"Kita melihat momentumnya, melihat mendesak atau tidak mendesak kebutuhan itu kita lihatlah," kata Jokowi usai menghadiri perayaan HUT ke-58 di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, Rabu (14/8/2019).
"Tapi kalau kita lihat masyarakat menunggu, pasar juga menanti sehingga sebetulnya, semakin cepat diumumkan semakin baik," lanjut dia.
Jokowi pun membenarkan kalau ada menteri muda bahkan berumur 25-30 tahun. "Ya ada yang umur-umur itu betul, ada yang muda dan setengah muda, campur-campur lah, ada yang setengah tua, ada juga," kata Jokowi.
Jokowi mengaku, ada perubahan nomenklatur dalam kabinetnya. Ada kementerian yang digabung, ada pula yang baru. Namun, detail nomenklatur akan diumumkan nanti.
"Nanti kalau sudah waktunya tahu semuanya. Jangan nebak-nebak," kata Jokowi.
Menurut dia, komposisi kabinetnya akan lebih banyak diisi profesional ketimbang dari partai politik, yakni 55 persen dari profesional, 45 persen dari parpol.
"Ya profesional 55, 45 dari partai politik," kata Jokowi.
Saat ditanya soal apakah ada partai oposisi yang akan mengisi posisi menteri di kabinetnya, Jokowi tidak menjawab. Namun, ia memastikan wewenang untuk memilih menteri merupakan haknya sebagai presiden.
"Kamu tahu enggak kabinet itu apa? kabinet itu adalah hak prerogatif presiden. Menteri itu adalah hak prerogatif presiden," kata Jokowi.
Sebelumnya, Jokowi dikabarkan membentuk dua kementerian baru, yakni Menteri Digital dan Ekonomi Kreatif serta Menteri Investasi.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Alexander Haryanto