tirto.id - Squishy, mainan dari busa dengan berbagai macam bentuk sempat digandrungi anak-anak hingga orang tua di Indonesia. Mainan ini pun populer di Amerika Serikat (AS). Bentuk dan ukuran squishy macam-macam, dari sekecil gantungan kunci hingga sebesar kepala anak kecil. Bahkan, squishy juga memiliki aroma tertentu seperti bentuk yang diwakilinya.
Squishy ini dimainkan dengan cara diremas hingga kembali ke bentuk semula. Annaliese Griffin, penulis di The New York Times menyebut squishy digunakan untuk meredakan stres dan kegelisahan. Hal ini tak hanya berlaku untuk anak-anak, tapi juga orang dewasa.
Banyak orang dewasa menggilai squishy karena perasaan meredakan kegelisahan dan menenangkan yang tercipta saat memegangnya. Perasaan serupa yang tercipta ketika orang dewasa menyentuh benda mati lain, seperti boneka, selimut, dan benda-benda yang dapat meredakan kegelisahan lainnya.
Menurut studi dari Universitas VU Amsterdam, sentuhan interpersonal dari boneka dapat membantu mengurangi rasa takut untuk orang-orang yang memiliki kepercayaan diri rendah.
"Temuan kami menunjukkan bahwa bahkan menyentuh benda mati - seperti boneka beruang - dapat mengurangi rasa takut dan menenangkan," kata peneliti dari Universitas VU Amsterdam, Sander Koole.
"Sentuhan interpersonal adalah mekanisme yang sangat kuat sehingga bahkan objek yang menstimulasikan sentuhan oleh orang lain dapat membantu meredam ketakutan dan meningkatkan kepercayaan diri seseorang," imbuh Koole, seperti dikutip Association for Psychological Science.
Karena bisa menenangkan, maka squishy juga digunakan sebagai terapi untuk anak yang menderita autis. Menurut Lola Binkerd, dalam tulisannya di Stress Cube, mainan seperti squishy dan action figures dapat membuat jari-jari anak tetap sibuk. Mainan semacam ini akan memperbaiki dan mendorong kemampuan motorik untuk penderita autis.
“Mainan yang menimbulkan suara atau pola yang menenangkan dapat membuat anak-anak fokus bermain dan mengalihkan perhatian mereka dari kepanikan," kata Binkerd.
Di Indonesia, squishy bisa didapatkan dengan mudah di toko-toko mainan, bahkan dijual di e-commerce. Harganya beragam, dari mulai puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra