tirto.id - Situasi Gunung Merapi hari ini, Senin, 24 Oktober 2022 berdasarkan periode pengamatan pukul 06.00-12.00 WIB mengalami 5 kali gempa guguran dan 13 kali gempa vulkanik dalam.
Laman resmi magma.esdm.go.id melaporkan, sampai saat ini status gunung api yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu belum diturunkan dan masih Siaga Level III.
Oleh sebab itu, masyarakat masih diminta untuk melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
Aktivitas Gunung Merapi
Gunung api Merapi terletak di Kab/Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan posisi geografis di Latitude -7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Pengamatan Visual
Gunung api tertutup Kabut 0-II hingga tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca berawan, angin lemah hingga sedang ke arah barat.
Keterangan Lainnya
Suara guguran 1 kali dengan Intensitas sedang, terdengar dari Pos Pengamatan Babadan.
Klimatologi
Cuaca berawan, angin lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara sekitar 19.5-25°C. Kelembaban 70-78%. Tekanan udara 837-920.4 mmHg.
Pengamatan Kegempaan
- 5 kali gempa guguran dengan amplitudo 5-16 mm dan lama gempa 19.9-139.8 detik.
- 13 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 3-10 mm, S-P 0.2-0.8 detik dan lama gempa 6.1-8 detik.
Rekomendasi
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar G. Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya