Menuju konten utama

Sinopsis Film Us and Them: Kisah tentang Mantan Terindah

Film Us and Them (2018) mengisahkan hubungan percintaan 2 orang yang kandas di tengah masalah ekonomi yang sulit di kota besar.

Sinopsis Film Us and Them: Kisah tentang Mantan Terindah
Ilustrasi Nonton Film. foto/istockphoto

tirto.id - Pernah merasakan mencintai tanpa harus memiliki? Atau ingin bersama tetapi takdir berkata lain? Film Us and Them membungkus semuanya.

Film yang rilis pada 28 April 2018 di China ini merupakan karya sutradara Rene Liu, sosok yang sudah tidak asing lagi di kancah dunia perfilman Mandarin.

Us and Them atau dalam bahasa Mandarin (Hou Lai De Women) mengisahkan kisah cinta, dengan latar nuansa tahun 2007-2009. Dua karakter utama di film ini adalah XiaoXiao, sang wanita biasa yang pantang menyerah untuk mendapatkan hidup layak, dan JianQing seorang sarjana IT yang sangat terobsesi dengan game.

XiaoXiao dan JianQing dipertemukan di sebuah kereta yang membawa mereka menuju kampung halaman di sebuah kota kecil, ketika malam tahun baru.

Film berdurasi 120 menit ini tercatat memenangkan 4 penghargaan dan meraih 20 nominasi dari 10 ajang berbeda. Di IMDB, film Us and Them mendapat rating 7.4/10 dari 2.917 penilai.

Sinopsis Us and Them (2018)

Kisah film Us and Them diawali ketika turun salju pada tahun 2007, tepat saat malam tahun baru China. Semua orang berbondong menaiki kereta untuk berkumpul bersama keluarga di kampung halaman masing-masing. Begitu pula yang dilakukan oleh XiaoXiao dan JianQing.

Ketika seorang kondektur kereta hendak memeriksa tiket XiaoXiao, ia malah tidak menemukannya di tas. Lalu, muncul JianQing dari gerbong depan dan berkata bahwa tiket kereta XiaoXiao telah ia temukan. Begitu awal pertemuan mereka bermula.

Di tengah perjalanan, ternyata kereta harus berhenti karena cuaca buruk. XiaoXiao dan JianQing beserta kedua temannya lalu memilih untuk berjalan kaki sampai tempat tujuan mereka. Bersenda gurau dan juga merasa cocok, mereka berempat pun menjadi teman dekat.

Karena tidak memiliki keluarga maupun kerabat yang dapat ia temui untuk merayakan tahun baru bersama, XiaoXiao pergi menemui keluarga besar JianQing.

Mereka lantas semakin dekat, dan kerabat JianQing pun menyukai XiaoXiao karena keramahannya. Bahkan, kerabat JianQing semula mengira keduanya sudah menjalin hubungan. Namun, hal itu disangkal oleh XiaoXiao yang menganggap JianQing hanya sebatas teman dekat.

Sebenarnya, obsesi XiaoXiao adalah memiliki seorang kekasih berpendidikan tinggi. Memacari pria berkacamata yang merupakan seorang pegawai pemerintahan, sampai pembeli cd kaset yang tidak lain adalah suami orang, pernah ia lakukan karena obsesi itu. Impiannya untuk mencari pasangan dari kalangan penduduk Beijing pun selalu ia ceritakan kepada JianQing.

Namun, XiaoXiao sadar bahwa orang yang selalu ada untuknya adalah JianQing. Ia jatuh cinta dan menjalin hubungan yang hangat dengan pria itu pada pertengahan 2008. Mereka hidup bersama di sebuah kontrakan kecil di Beijing.

JianQing lalu menemukan pekerjaan tetap sebagai Customer Service. Sayang, akibat tidak dapat mengontrol emosi, ia memaki seorang pelanggan. Alhasil ia dipecat.

Kondisi ekonomi yang sulit membuat XiaoXiao dan JianQing kerap bersitegang. Bahkan, pasangan ini diusir dari rumah kontrakan. JianQing juga hanya menjadi pemain game pengangguran.

Oleh karena tidak sanggup menghadapi keadaan, akhirnya XiaoXiao pergi meninggalkan JianQing seorang diri.

Sepuluh tahun kemudian, XiaoXiao dan JianQing bertemu lagi di pesawat saat perjalanan menuju kampung halamannya. Sayangnya, JianQing telah memiliki istri dan anak. Adapun XiaoXiao masih mencintai JianQing.

Apakah mereka dapat kembali membangun cinta yang dahulu sempat kandas?

Baca juga artikel terkait FILM MANDARIN atau tulisan lainnya dari Jessica Amelia Hapsari

tirto.id - Film
Kontributor: Jessica Amelia Hapsari
Penulis: Jessica Amelia Hapsari
Editor: Addi M Idhom