tirto.id - Joker, film anti-hero dari DC tayang di bioskop-bioskop Indonesia Rabu (2/10/2019). Dalam film ini, Joker diperankan aktor Joaquin Phoenix. Dilansir Indiewire, Todd Phillips, sebagai sutradara, sejak awal menginginkan tokoh badutnya layak untuk dibenci dan tidak ada orang selain Phoenix yang pantas mendapatkan peran ini.
"Aku akan lakukan apa pun bersama Joaquin Phoenix, setiap hari dalam seminggu. Tidak ada yang seperti dia," kata Phillips.
Joker bercerita tentang seorang pria bernama Arthur Fleck yang berjuang mencari jati diri di Kota Gotham. Fleck bekerja sebagai badut. Seperti yang dikatakan ibunya, tujuan hidupnya adalah membuat orang tertawa.
Kemudian dia tampil sebagai komika pada malam hari, tetapi lelucon yang Fleck buat selalu berbalik kepadanya. Di antara serbuan tawa ejekan penontonnya, Fleck membuat keputusan jahat yang melahirkan jati dirinya sebagai Joker.
Meskipun tokoh Joker berasal dari serial komik DC, Phillips mengatakan film Joker tidak akan mengikuti karakter di dalam komik.
"Kami tidak mengikuti apa pun dari buku komik, yang mana akan membuat banyak orang marah” kata Phillips seperti dikutip Empire.
“Kami hanya menulis versi kami sendiri terkait Joker berasal. Itu adalah hal yang menarik untukku. Kami bahkan tidak megerjakan Joker namun ceritanya tentang kemunculan Joker. Ceritanya tentang laki-laki ini (Arthur Fleck)," tambahnya.
Selain sebagai sutradara, Phillips juga menulis naskah bersama Scott Silver. Joker berada dalam naungan studio produksi Warner Bros. Pictures.
Selain Joaquin Phoenix, pemain lain yang bergabung di antaranya Robert De Niro, Zazie Beetz, Shea Whigham, Brett Cullen, Frances Conroy, Douglas Hodge dan Shea Whigham.
Penayangan Joker sempat mendapat kritik dari lima keluarga korban penembakan massal Aurora. Dilansir The Wrap, kritik pada film Joker lantaran cerita karakter Joker sebagai penjahat dikemas dengan simpatik. Ada semacam kekhawatiran film tersebut mengarahkan orang untuk berbuat kejahatan.
Dalam salah satu laporan IGN, Phillips menyatakan bahwa dia tidak memaafkan atau membenarkan perilaku Joker.
“Film ini menceritakan tentang kurangnya cinta, trauma masa kecil, kurangnya kasih sayang di dunia,” katanya. “Saya pikir orang bisa memahami pesan itu."
Jika tidak ada perubahan jadwal, Joker akan ditayangkan di Amerika Utara pada 4 Oktober 2019.
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Dipna Videlia Putsanra