tirto.id - Shalat Idul Fitri 2023 tanggal berapa menurut Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Kementerian Agama (Kemenag) RI? Lebaran 2023 versi Muhammadiyah atau 1 Syawal 1444 H bertepatan dengan Jumat, 21 April 2023. Dengan demikian, tarawih terakhir Ramadhan tahun ini jatuh pada Rabu, 19 April.
Muhammadiyah mendasarkan kalender Hijriah murni dari hisab hakiki wujudul hilal. Dengan metode tersebut, bulan baru terjadi jika memenuhi 3 kriteria, yaitu sudah terjadi ijtimak, kondisi ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam, dan saat terbenamnya matahari pada hari terjadinya ijtimak tersebut posisi bulan berada di atas ufuk.
Shalat Idul Fitri 2023 Tanggal Berapa menurut Muhammadiyah?
Dalam perhitungan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Ramadhan 1444 H berlangsung hanya 29 hari. Hal ini dituangkan dalam Maklumat PP Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2023 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1444 Hijriah.
Dalam maklumat tersebut, disebutkan pada 29 Ramadan 1444 H (Kamis Legi, 20 April 2023), ijtimak jelang Syawal 1444 H terjadi pada pukul 11:15:06 WIB. Tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta hari tersebut mencapai +1 derajat 00' 25'', hilal sudah wujud. Saat matahari terbenam pada Kamis (20/4) bulan berada di atas ufuk.
Karena pada 29 Ramadhan tersebut syarat-syarat terjadinya hisab hakiki wujudul hilal sudah terpenuhi, Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal 1444 H bertepatan dengan Jumat Pahing, 21 April 2023.
Dalam penanggalan Hijriah, sebuah hari tidak dimulai dari pukul 00.00, tetapi sejak matahari terbenam pada hari sebelumnya. Oleh karenanya, tarawih terakhir Muhammadiyah tidak berlangsung pada hari terakhir Ramadhan Kamis, 20 April 2023. Melainkan, pada Rabu, 19 April 2023.
Pada Kamis, 20 April 2023 malam hari, kalangan Muhammadiyah sudah memasuki malam 1 Syawal 1444 H atau malam lebaran. Saat itu, takbir idul fitri akan dikumandangkan masjid-masjid Muhammadiyah.
Shalat Idul Fitri 2023 Kemenag Tanggal Berapa?
Berbeda dengan Muhammadiyah yang melandaskan penanggalan mereka murni dari hisab hakiki wujudul hilal, Kemenag RI mengombinasikan data hisab dengan rukyatul hilal.
Kemenag RI memakai data hisab oleh tim Hisab Rukyat untuk informasi awal. Selanjutnya, data hisab tersebut dikomparasikan dengan hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan (rukyatul) hilal.
Kriteria awal bulan baru versi Kemenag RI berbeda dengan Muhammadiyah. Kemenag mengacu pada kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).
Dalam kriteria tersebut, syarat terjadinya imkanur rukyah (visibilitas hilal) ada dua. Yang pertama, posisi hilal saat matahari terbenam mencapai ketinggian 3 derajat. Yang kedua, sudut elongasi 6,4 derajat.
Selama ketinggian hilal tidak mencapai 3 derajat, meskipun sudah terjadi ijtimak, maka rukyatul hilal mustahil dilakukan. Pasalnya, hilal yang ada di posisi di bawah 3 derajat akan kalah dibandingkan terangnya cahaya syafaq (senja).
Penetapan kapan 1 Syawal 1444 H diputuskan dalam sidang isbat Kemenag RI yang berlangsung pada Kamis, 20 April 2023. Jika dalam sidang tersebut diputuskan Ramadhan 29 hari, maka lebaran jatuh pada Jumat (21/4). Sebaliknya, jika Ramadhan dibulatkan jadi 30 hari, maka 1 Syawal 1444 H akan bertepatan pada Sabtu (22/4).
Jika mengacu pada data hisab BMKG, pada saat sidang isbat digelar Kamis, 20 April 2023, ketinggian hilal belum mencapai 3 derajat.
ketinggian hilal di Indonesia saat matahari terbenam pada 20 April 2023, berkisar antara 0,75 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 2,36 derajat di Sabang, Aceh. Ketinggian hilal tersebut masih di bawah kriteria MABIMS yang 3 derajat.
Demikian pula, elongasi di Indonesia saat matahari terbenam pada 20 April 2023, berkisar antara 1,48 derajat di Waris, Papua sampai dengan 3,09 derajat di Sabang, Aceh. Ini juga masih di bawah kriteria MABIMS (6,4 derajat).
Jika mengacu data hisab tersebut, kemungkinan besar hilal belum terlihat saat sidang isbat. Dengan demikian, bisa jadi Ramadhan akan dibulatkan jadi 30 hari. Artinya, Lebaran versi Kemenag RI berpotensi jatuh pada Sabtu, 22 April 2023.
Dengan demikian, tarawih terakhir versi Kemenag RI akan berlanjut hingga malam 30 Ramadhan 1444 H yang bertepatan dengan Kamis, 20 April 2023 malam hari. Berikutnya, pada Jumat (21/4), memasuki malam 1 Syawal 1444 H atau malam Lebaran 2023.
Berikut urut-urutan tanggal tarawih terakhir, Ramadhan hari terakhir, malam lebaran, dan Idul Fitri 2023 versi Muhammadiyah dan Kemenag RI.
Momentum | Muhammadiyah | Kemenag RI |
Tarawih Terakhir | Rabu, 19 April 2023 | Kamis, 20 April 2023 |
Puasa Terakhir | Kamis, 20 April 2023 (29 Ramadhan) | Jumat, 21 April 2023 (30 Ramadhan) |
Malam Lebaran (Takbiran) | Kamis, 20 April 2023 (malam 1 Syawal) | Jumat, 21 April 2023 (malam 1 Syawal) |
Lebaran/Idul Fitri | Jumat, 21 April 2023 | Sabtu, 22 April 2023 |
Editor: Iswara N Raditya