Menuju konten utama
Suap Pegawai MA

Sekretaris MA Tak Terima Dianggap Sembunyikan Royani

Nurhadi membantah sembunyikan sopirnya yang bernama Royani. KPK sedang mencari Royani karena dia sudah dua kali dipanggil komisi antirasuah tapi tidak memenuhi panggilan tanpa keterangan sehingga Royani diduga disembunyikan.

Sekretaris MA Tak Terima Dianggap Sembunyikan Royani
Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi Abdurrachman memenuhi panggilan KPK Selasa (24/5). Antara foto/Rosa Panggabean.

tirto.id - Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi tidak terima dianggap menyembunyikan sopirnya bernama Royani yang menjadi sanksi penting kasus dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan permohonan Peninjauan Kembali (PK) yang didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus).

“Siapa yang ngomong begitu?" kata Nurhadi saat menjawab pertanyaan wartawan yang bertanya apakah ia menyembunyikan Royani, usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK Jakarta, Selasa (24/5/2016) malam.

Seperti diberitakan, KPK sedang mencari Royani karena Royani sudah dua kali dipanggil tapi tidak memenuhi panggilan tanpa keterangan sehingga Royani diduga disembunyikan. Royani diduga menjadi perantara penerima uang dari sejumlah pihak yang punya kasus di MA. “Royani) ada di kantor,” kata Nurhadi.

Sebelumnya, komisi antirasuah telah mencegah Nurhadi dan Eddy bepergian ke luar negeri terkait dengan penyidikan perkara ini. Rumah Nurhadi di Jalan Hang Lekir bahkan sudah digeledah pada 21 April dan ditemukan uang senilai total Rp1,7 miliar yang terdiri dari sejumlah pecahan mata uang asing.

“(Uang) belum diklarifikasi. Saya tadi hanya ditanya tugas dan fungsi,” kata Nurhadi singkat.

Nurhadi juga membantah menyuruh panitera/sekretaris PN Jakpus Edy Nasution untuk menaikkan berkas Peninjauan Kembali (PK) yang diduga punya kaitan dengan konglomerat besar. “Tidak ada, tidak ada,” ujarnya. (ANT)

Baca juga artikel terkait KORUPSI

tirto.id - Hukum
Sumber: Antara
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz