tirto.id - Agung Hercules wafat pada Kamis (1/8/2019) di Jakarta setelah berjuang melawan kanker otak stadium empat. Sejarah hidup pria bernama asli Agung Santoso ini cukup unik. Sempat berkarier sebagai binaragawan, ia pada akhirnya justru dikenal sebagai sosok penghibur yang penuh canda, juga membuka usaha kuliner bertajuk Bakso Barbel.
Nama lahirnya adalah Agung Santoso. Awalnya, arek Malang ini memakai nama Agung Pasha sebagai nama panggungnya. Namun, pada akhirnya ia justru lebih hoki dengan nama Agung Hercules, merujuk pada sosok pria kuat dalam mitologi Yunani dan Romawi Kuno.
Dilahirkan di Malang, Jawa Timur, pada 9 Februari 1968, Agung Santoso sebenarnya sudah punya pamor sebagai salah satu binaragawan terbaik di kota kelahirannya itu sebelum hijrah ke Jakarta sebagai publik figur.
Bukan sekadar hobi, cabang binaraga digeluti Agung dengan serius dan tampil di berbagai ajang perlombaan. Bahkan, Agung pernah menempati peringkat 6 di ajang Pra Pekan Olah Raga Nasional (PON) 1998.
Akan tetapi, Agung kemudian memutuskan tidak melanjutkan karier sebagai atlet. “Saingan saya waktu itu berat-berat semua. Akhirnya, saya berhenti di tingkat pra PON,” kenangnya, dikutip dari laman DetikHot edisi 28 Agustus 2012.
Agung merantau ke ibu kota setelah itu. Ia sempat menjadi instruktur kebugaran di Jakarta. Pria kekar berambut panjang ini bersahabat dengan Ade Rai, salah satu binaragawan paling terkenal di tanah air, dan kerap melakukan latihan bersama.
Merintis Pamor di Ibu Kota
Jalan menuju dunia hiburan bagi Agung mulai terbuka ketika pada 1999 ia mendapat tawaran untuk terlibat dalam sinema televisi bertajuk Saras 008 yang mengkisahkan tentang aksi remaja perempuan yang menjadi superhero lokal.
Dikutip dari KapanLagi pada 4 Maret 2015, Agung Hercules kala itu memerankan karakter Milky Man, pahlawan super laki-laki yang berjuang bersama Saras 008. Milky Man pertama kali muncul saat menyelamatkan Saras yang diceritakan hampir kehilangan nyawa.
Agung kembali menunjukkan aksinya di layar kaca dalam serial Panji Manusia Milenium (2000) yang dibintangi Primus Yustisio, serta beberapa sinetron lainnya: Putih Abu-Abu (2012), Cinta RockStar (2013), Haji Medit (2013), Samson dan Dahlia (2015), Asisten Rumah Tangga (2016), I Love Jinny (2016), Gali Lobang Tutup Lobang (2017), dan Dia (2017).
Selain itu, ada dua judul Film Televisi (FTV) yang melibatkan peran Agung, yakni Ada Apa Dengan D (2015) dan TV Movie: 3 Jomblo (2017). Ia pun kerap tampil dalam sejumlah acara televisi seperti Sketsa, Tahan Tawa, Pasahur, Mission X, Pesta Sahabat, serta Adu Kuat, selain membintangi sejumlah iklan.
Agung hadir pula dalam film layar lebar, sebut saja Test Pack: You're My Baby (2012), Bangun Lagi Dong Lupus (2013), Comic 8 (2014), Mengejar Malam Pertama (2014), Youtubers: The Movie (2015), Comic 8: Casino Kings Part 1 (2015), Jagoan Instan (2016), Comic 8: Casino Kings Part 2 (2016), hingga Partikelir (2018).
Seabrek pengalaman ini memberi kesempatan bagi Agung Hercules untuk berinteraksi sekaligus menimba ilmu dari pelaku seni peran ternama macam Reza Rahadian, Acha Septriasa, Meriam Bellina, Deddy Mizwar, Dede Yusuf, Indro Warkop, dan masih banyak lainnya.
Binaragawan Serba Bisa
Tak banyak sosok atlet yang multi-talenta seperti Agung Hercules. Selain bisa berakting di seni peran, sang binaragawan juga memiliki banyak bakat lainnya, salah satunya menyanyi, biduan dangdut pula. Barangkali Agung Hercules satu-satunya atlet binaraga yang mampu menjadi penyanyi dangdut profesional.
Agung sebenarnya sudah akrab di bidang tarik suara sejak kecil. Saat masih duduk di kelas 6 SD, ia pernah bergabung grup orkes Melayu di Malang. Dari sinilah Agung kemudian berkesempatan mengembangkan bakatnya saat ia mulai dikenal di panggung hiburan tanah air.
Pada 2003, Agung Hercules merilis album bergenre dangdut berisi 8 lagu. Tembang andalannya berjudul Astuti yang merupakan akronim dari “Asli Tukang Tipu”. Namun, karena kurangnya promosi, lagu ini tidak begitu sukses di pasaran.
Dengan modal dan kemampuan seadanya, Agung lantas membuat sendiri video klip lagu Astuti, tetapi lagi-lagi kurang populer lantaran tidak ada dana untuk mempromosikannya ke televisi.
Uniknya, dikutip dari Kompas (11 Juni 2015), meskipun dibuat pada 2003, lagu Astuti justru menuai pamor pada 2011. Lagu ini mulai dikenal setelah seorang teman Agung mengunggahnya di YouTube pada 2009, yang lantas menarik minat produser televisi.
Meskipun akhirnya kesejahteraan ekonomi Agung meningkat berkat kiprahnya di panggung hiburan, namun ia tidak lantas hidup berfoya-foya. Apa yang didapatnya selama ini harus bisa menjadi investasi untuk masa depan. Maka, ia pun memutuskan terjun ke ranah usaha dengan berjualan bakso.
Bakso Barbel, begitu label bisnis bakso milik Agung Hercules yang mulai dijalankan sejak tahun 2014. Barbel memang kadung lekat dengan sosoknya sebagai binaragawan sekaligus penghibur.
Dilansir Jawa Pos, Agung awalnya sempat mendapat masukan untuk membuka jasa tempat fitness. Namun, lantaran modalnya terlalu besar, termasuk untuk menyewa tempat, membeli alat-alat peraga yang mahal, dan sebagainya, Agung beralih ke usaha kuliner.
Nasib memang hanya Tuhan yang tahu. Sosok Agung Hercules yang berbadan kekar tiba-tiba dikabarkan tengah dirawat di rumah sakit karena mengidap kanker otak. Bahkan, sejak Juni 2019, kanker yang menyerangnya sudah memasuki stadium empat.
Raga Hercules seorang Agung Santoso yang semula perkasa ternyata tidak mampu lagi bertahan. Sempat keluar dari rumah sakit, kondisi Agung Hercules mendadak drop, hingga akhirnya mengembuskan nafas terakhir pada 1 Agustus 2019.
Penulis: Rachma Dania & Iswara N Raditya
Editor: Abdul Aziz