Menuju konten utama

Satu Orang Tahanan Buron di Pekanbaru Diserahkan Keluarganya

Hadi (22) adalah salah satu dari 200 lebih narapidana Rutan Sialang Bungkuk yang melarikan diri pasca-bentrok dengan petugas.

Satu Orang Tahanan Buron di Pekanbaru Diserahkan Keluarganya
Petugas kepolisian berpakaian sipil dibantu warga menangkap salah satu tahanan yang kabur dari Rutan Sialang Bungkuk Kelas IIB, Pekanbaru, Riau, Jumat (5/5). ANTARA FOTO/Rony Muharrman

tirto.id - Seorang tahanan berinisial SHW alias Hadi (22) yang kabur dari Rumah Tahanan (Rutan) Klas II-B Sialang Bungkuk, Pekanbaru, Provinsi Riau Jumat (5/5/2017), diserahkan kembali oleh pihak keluarganya ke Polsek Perhentian Raja, Kabupaten Kampar.

"Tahanan tersebut diserahkan langsung oleh ayahnya ke kami tadi malam," kata Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kampar AKBP Edy Sumardi di Pekanbaru, Sabtu (6/5).

Hadi (22) adalah salah satu dari 200 lebih narapidana Rutan Sialang Bungkuk yang melarikan diri pasca-bentrok dengan petugas.

Lebih lanjut Edy menjelaskan, Hadi adalah terpidana kasus pencurian yang dihukum selama tiga tahun. Setelah kabur dari penjara ia pun berusaha kembali ke rumah orang tuanya di Kabupaten Kampar.

Menurut Edy, Hadi bahkan berjalan kaki sekitar belasan kilometer dan sempat beberapa kali mencari tumpangan kendaraan hingga akhirnya tiba di rumah orang tuanya pada Jumat malam.

"Dari pemeriksaan, dia sempat mandi, terus salat dan makan malam di rumah orang tuanya. Lalu, orang tuanya membujuk agar dia mau dikembalikan lagi ke rutan melalui anggota polisi," katanya.

Edy mengatakan, menurut pengakuan, Hadi hanya ikut-ikutan kabur setelah ratusan temannya terlibat bentrok dengan petugas dan melarikan diri sebelum Salat Jumat. Kendati demikian, Hadi tidak menjelaskan asal muasal terjadinya bentrok.

Menurut laporan Antara, pihak kepolisian sejauh ini menduga bentrok dan kaburnya tahanan itu sebagai dampak kapasitas rutan yang terlalu penuh sesak karena diisi lebih 1.800 tahanan dari kapasitas awal hanya 561 orang.

Selain itu, menurut polisi, para napi juga mengalami masalah ketersediaan air, makanan, dan adanya pungutan liar, selain ada pula laporan bahwa petugas rutan yang arogan sehingga menjadi pemicu kerusuhan.

"Tadi sudah negosiasi, katanya mereka diperlakukan tidak manusiawi. Harapan saya supaya diakomodir tuntutan mereka yang masuk akal. Kalau pindah blok jangan ada kutipan," kata Kapolda Riau Irjen Pol Zulkarnain saat mengunjungi Rutan, Jumat (5/5) malam.

Zulkarnain menegaskan Polisi siap membantu menyelesaikan yang dihadapi para tahanan. Untuk itu, dia meminta pihak Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau untuk mau melakukan keterbukaan informasi, yang hingga kini masih minim informasi ke awak media.

Sampai dengan Sabtu pagi ini ada 195 tahanan telah ditangkap ataupun ada yang menyerahkan dirinya ke aparat keamanan. Mayoritas mereka ditangkap di Pekanbaru, namun beberapa diantaranya turut ditemukan di Pelalawan, Siak, Kampar hingga perbatasan Sumatera Barat.

Baca juga artikel terkait NAPI KABUR atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Hukum
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto