tirto.id - Nilai tukar (kurs) rupiah melemah 63 poin terhadap dolar AS pada Selasa (12/2/2019) pagi, dipicu kekhawatiran mandeknya kesepakatan perdagangan Amerika Serikat dan Cina.
Rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta bergerak ke posisi Rp14.097 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.034 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail di Jakarta mengatakan, pelemahan rupiah diakibatkan dolar yang diprediksi menguat terhadap hampir seluruh mata uang dunia.
"Penguatan dolar didorong oleh kekhawatiran investor tidak tercapainya kesepakatan perjanjian perdagangan antara AS-Cina di tengah 'deadline' gencatan perang dagang yang akan segera berakhir di awal Maret," ujarnya, dikutip dari Antara.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump yang menyatakan pertemuannya dengan Presiden Cina Xi Jinping kemungkinan besar dilakukan setelah 1 Maret 2019, yaitu tenggat waktu pelaksanaan tarif terhadap seluruh barang impor dari China, yang memberikan kekhawatiran terhadap pasar.
Akan tetapi, optimisme masih muncul terhadap pertemuan delegasi kedua negara yang diselenggarakan di Beijing pada 14-15 Februari mendatang dengan dihadiri oleh Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer.
"Rupiah kemungkinan melemah ke level Rp14.000 per dolar AS sampai Rp14.050 per dolar AS," ujar Ahmad.
Hingga pukul 9.21 WIB, nilai tukar rupiah masih bergerak melemah 59 poin menjadi Rp14.093 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.034 per dolar AS.
Transaksi Antarbank Jakarta (1 Dolar AS ke Rupiah) Januari dan Februari 2019:
1 Februari 2019 - Rp13.978
31 Januari 2019 - Rp14.072
30 Januari 2019 - Rp14.112
29 Januari 2019 - Rp14.098
28 Januari 2019 - Rp14.038
25 Januari 2019 - Rp14.163
24 Januari 2019 - Rp14.141
23 Januari 2019 - Rp14.188
22 Januari 2019 - Rp14.221
21 Januari 2019 - Rp14.212
18 Januari 2019 - Rp14.182
17 Januari 2019 - Rp14.158
16 Januari 2019 - Rp14.154
15 Januari 2019 - Rp14.084
14 Januari 2019 - Rp14.052
11 Januari 2019 - Rp14.076
10 Januari 2019 - Rp14.093
Editor: Maya Saputri