Menuju konten utama

Rupiah Melemah Seiring Naiknya Imbal Hasil Obligasi AS

"> "Kurs rupiah pada awal pekan ditutup melemah tajam 162 poin atau 1,08 persen ke posisi Rp15.055 per dolar AS"

Rupiah Melemah Seiring Naiknya Imbal Hasil Obligasi AS
Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (3/1/2023). Rupiah ditutup melemah 28 poin atau 0,18 persen ke posisi Rp15.601 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.573 per dolar AS akibat dipicu kekhawatiran Bank Indonesia (BI) akan kembali menaikkan suku bunga acuan. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.

tirto.id - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore ditutup melemah seiring naiknya imbal hasil (yield) obligasi Amerika Serikat (AS).

Kurs rupiah pada awal pekan ditutup melemah tajam 162 poin atau 1,08 persen ke posisi Rp15.055 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.894 per dolar AS.

"Rupiah melemah tertekan oleh penguatan pada dolar AS dan naiknya imbal hasil obligasi AS setelah data tenaga kerja AS yang jauh lebih kuat," kata Analis DCFX Futures Lukman Leong seperti dikutip Antara, Jakarta, Senin (6/2/2023).

Lukman mengatakan data tenaga kerja AS yang jauh lebih kuat dari ekspektasi memicu kekhawatiran pasar bahwa bank sentral AS atau The Fed akan tetap agresif pada kebijakan suku bunga.

Data tenaga kerja AS memperlihatkan penambahan tenaga kerja sebesar 517.000 dibandingkan ekspektasi yang hanya 185.000. Hal itu akan memicu kekhawatiran apabila The Fed akan lebih leluasa untuk terus mempertahankan kebijakan kenaikan suku bunga tanpa kekhawatiran perlambatan pada ekonomi.

"Data ekonomi yang kuat biasanya juga cenderung menaikkan inflasi terutama pada tenaga kerja yang kuat dan upah yang meningkat," ujarnya.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Jumat (3/2/2023) bahwa data gaji nonpertanian (non-farm payroll/NFP) AS meningkat 517.000 pada Januari, jauh lebih baik dari yang diharapkan 187.000. Tingkat pengangguran turun menjadi 3,4 persen, level yang tidak terlihat sejak Mei 1969.

The Fed pada Rabu (1/2/2023) menurunkan tingkat kenaikan suku bunga yang lebih ringan daripada tahun lalu, dengan hanya menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, tetapi pembuat kebijakan juga memproyeksikan bahwa "peningkatan berkelanjutan" dalam biaya pinjaman akan diperlukan.

Kenaikan suku bunga pada tahun 2023 kemungkinan akan membebani ekonomi AS dan Eropa, meningkatkan kekhawatiran perlambatan ekonomi yang kemungkinan besar akan mengurangi permintaan minyak mentah global, kata Priyanka Sachdeva, analis pasar di Phillip Nova.

Rupiah pada pagi hari dibuka tergelincir ke posisi Rp15.005 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp15.005 per dolar AS hingga Rp15.060 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin melemah ke posisi Rp15.055 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.898 per dolar AS.

Baca juga artikel terkait EKBIS

tirto.id - News
Sumber: Antara
Editor: Reja Hidayat