Menuju konten utama

Ringkasan Cerita Situ Bagendit, Tokoh, dan Pesan Moralnya

Berikut adalah ringkasan cerita Situ Bagendit, tokoh di cerita Situ Bagendit, dan pesan moral yang ingin disampaikan dalam ceritanya.

Ringkasan Cerita Situ Bagendit, Tokoh, dan Pesan Moralnya
Buku cerita Situ Bagendit. (FOTO/dpkcentre.tangerangselatankota.go.id)

tirto.id - Cerita rakyat Situ Bagendit berasal dari daerah Jawa Barat dan mengisahkan kehidupan seorang wanita kaya yang bernama Nyai Bagendit.

Nyai Endit atau Nyai Bagendit adalah tokoh utama yang hidup dalam kemewahan di sebuah desa dan terkenal sebagai individu yang sangat kikir dan enggan membantu sesama.

Dampak dari perilaku serakahnya, harta kekayaannya berubah menjadi sebuah danau yang kemudian diberi nama Situ Bagendit.

Legenda ini membawa pesan moral yang menekankan pentingnya sikap kedermawanan dan saling tolong-menolong dalam kehidupan.

Yang menjadi pertanyaan kemudian yakni pesan moral apa yang kamu tangkap dari cerita Situ Bagendit dan bagaimana akhir cerita Situ Bagendit secara lengkap? Untuk memahaminya simak ringkasan ceritaSitu Bagendit.

Rangkuman Cerita Rakyat Situ Bagendit

Pada masa lampau di sebuah desa Garut, Nyai Bagendit, janda kaya, memiliki sifat kikir dan tamak. Kekayaannya diperoleh dengan mencurangi petani sekitar. Ia membeli hasil panen dengan harga murah, mengumpulkannya dalam lumbung luas, dan menjualnya kembali dengan harga tinggi pada musim kemarau.

Warga hidup dalam kekurangan karena kecurangan Nyai Bagendit. Meski enggan, mereka terpaksa menjual hasil panen kepadanya atau dihajar oleh pengikutnya. Nyai Bagendit bahkan menolak membantu warga yang mengalami kesulitan, seperti saat sumur kekeringan.

Suatu hari, seorang nenek tua datang ke desa, merasa kasihan pada warga. Nenek itu memperingatkan akan adanya bencana dan mengajak warga mengungsi. Nyai Bagendit, meski pelit, memberikan air pada nenek itu, yang sebenarnya merupakan hukuman.

Nenek tersebut menancapkan tongkat di depan rumah Nyai Bagendit dan mengatakan bahwa bila tongkat itu dicabut, akan terjadi sesuatu. Meski mencoba, Nyai Bagendit dan pengikutnya gagal mencabut tongkat, dan air pun mengalir terus menerus.

Nenek itu mengungkapkan bahwa air tersebut adalah air mata warga yang menderita akibat perbuatan Nyai Bagendit. Akhirnya, desa tenggelam, dan Nyai Bagendit beserta harta bendanya ikut tenggelam, membentuk danau kecil yang dikenal sebagai Situ Bagendit, yang kini menjadi sumber air bagi warga setempat.

Daftar Tokoh Utama Cerita Situ Bagendit

Cerita Situ Bagendit menghadirkan beberapa tokoh utama dan latar cerita yang penting. Dikutip dari jurnal Haluan Sastra Budaya Vol. 6, No. 2, berikut ini penjelasan mengenai daftar tokoh utama cerita Situ Bagendit.

1. Nyi Endit (Nyai Bagendit)

Wanita kaya raya yang memiliki harta berlimpah dan dikenal sebagai janda di sebuah desa subur di sebelah utara Kota Garut. Ia ditakuti oleh seluruh desa karena perilaku kikir, kasar, dan serakahnya. Nyi Endit memanfaatkan kekayaannya untuk menindas penduduk desa dan tidak pernah berbagi dengan yang kelaparan.

2. Nenek sakti

Nenek sakti ini digambarkan sebagai seorang pengemis tua yang memiliki kekuatan supranatural. Ia muncul di tengah pesta Nyi Endit untuk menegur perilakunya yang kejam. Pengemis ini menjadi kunci dalam mengungkap sisi sakti dalam cerita.

3. Pengawal Nyi Endit

Para pengawal yang kekar dan berotot, menaati perintah Nyi Endit untuk menindas penduduk desa. Mereka terlibat dalam konflik dengan pengemis sakti, tetapi terkejut ketika menghadapi kekuatan supranatural yang dimiliki pengemis tersebut.

4. Para penduduk desa

Mereka yang hidup dalam latar sosial timpang antara keluarga Nyi Endit yang kaya raya dan hidup miskin. Mereka mengalami kesulitan saat musim paceklik dan terpaksa meminjam uang dari Nyi Endit dengan bunga yang tinggi.

Pesan Moral dan Kesimpulan Cerita Situ Bagendit

Cerita rakyatSitu Bagendit mengilustrasikan bahwa tindakan buruk dan perilaku negatif tidak akan luput dari hukuman. Karma akhirnya menimpa Nyi Endit sebagai perwujudan dari keadilan. Kesimpulan dari cerita ini adalah pentingnya hidup dengan kebaikan, berbagi dengan sesama, dan menjauhi perilaku yang merugikan orang lain.

Cerita ini juga menyoroti bahwa kebijakan dan perlakuan yang tidak adil terhadap sesama dapat mengakibatkan bencana dan kerugian besar.

Oleh karena itu, pesan moral cerita Situ Bagendit menjadi panggilan untuk hidup dengan keadilan, berempati, dan menjauhi sifat-sifat negatif yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Berikut ini pesan moral cerita Situ Bagendit.

1. Akibat perbuatan jahat

Cerita mengajarkan bahwa perbuatan jahat, seperti kekikiran, ketamakan, dan ketidakpedulian terhadap orang lain, akan berujung pada konsekuensi yang serius. Nyi Endit sebagai simbol perilaku buruk mengalami karma atas tindakannya.

2. Balas dendam dan keadilan

Pengemis sakti muncul sebagai agen balas dendam dan keadilan. Ia membawa hukuman atas perbuatan Nyi Endit yang merugikan banyak orang. Hal ini memberikan pesan bahwa keadilan akhirnya akan terwujud, bahkan jika melibatkan elemen supranatural.

3. Kesalahan dan pengajaran

Perilaku Nyi Endit memberikan pelajaran tentang bahaya perilaku egois dan tidak peduli terhadap kesulitan orang lain. Cerita ini mengingatkan bahwa kesalahan seseorang dapat menjadi pembelajaran bagi dirinya sendiri dan masyarakat sekitar.

4. Solidaritas

Pesan moral ini mendorong pentingnya solidaritas dan berbagi di antara anggota masyarakat. Kejadian musim paceklik dan sikap Nyi Endit yang tidak mau berbagi menunjukkan pentingnya hidup bersama dan membantu sesama.

Baca juga artikel terkait CERITA SITU BAGENDIT atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Dhita Koesno