tirto.id - Pemerintah dan Japan International Cooperation Agency (JICA) menandatangani risalah pembahasan penilaian atau Minutes of Discussion (MoD) proyek MRT koridor timur-barat fase satu tahap satu. Penandatanganan disaksikan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono dan The Deputy Chief of Mission, Embassy of Japan Nagai Katsuro di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta.
“Saya sangat berharap proyek MRT koridor timur-barat ini dapat berjalan dengan baik dan dapat selesai tepat waktu sehingga dapat segera dinikmati oleh masyarakat,” ucap Budi Karya Sumadi dikutip Senin (13/11/2023).
Dia menuturkan pembangunan transportasi massal MRT sesuai dengan Rencana Induk Perkeretaapian Nasional. Diharapkan bisa meningkatkan jaringan transportasi massal dan jumlah penggunanya.
“Kita harus konsisten melaksanakan berbagai pembangunan transportasi massal perkotaan berbasis rel seperti MRT, LRT, dan KRL,” kata dia.
Lebih lanjut, dia menuturkan baik partisipasi aktif pihak Jepang untuk turut membangun infrastruktur transportasi massal di Indonesia.
“Selain soft loan, diperlukan skema pendanaan kreatif lainnya untuk memenuhi kebutuhan yang belum bisa terpenuhi. Saya berharap ke depannya akan lebih banyak kerja sama yang terjalin antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Jepang di sektor perkeretaapian,” ucap dia.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal menuturkan setelah penandatanganan MoD ini, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) akan segera menyelesaikan kelengkapan administrasi dari proyek ini.
“Kami menargetkan urusan administrasi ini dapat segera selesai sehingga proses pengembangan MRT timur barat dapat segera dimulai pada tahun 2024,” kata dia.
Untuk diketahui, MRT Jakarta koridor timur-barat akan terbentang sepanjang 84,1 km dari Balaraja, Tangerang hingga Cikarang, Bekasi. Dalam pengerjaannya, akan terbagi menjadi 4 tahap pekerjaan, yaitu fase 1 tahap 1 (Tomang - Medan Satria sepanjang 30,1 km), fase 1 tahap 2 (Kembangan - Tomang sepanjang 9,2 km), fase 2 timur (Medan Satria - Cikarang sepanjang 20,5 km) dan fase 2 barat (Kembangan Balaraja sepanjang 29,9 km).
Pada tahap awal, fase 1 tahap 1 dari MRT Jakarta koridor timur-barat akan memiliki 21 stasiun yang terdiri dari 8 stasiun bawah tanah dan 13 stasiun layang. Selain itu, pada tahap ini juga akan dibangun depot di kawasan Rorotan dengan jalur akses sepanjang 5,9 km.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Intan Umbari Prihatin