Menuju konten utama

RI akan Bangun Kilang Minyak Kapasitas 1 Juta Barel per Hari

Meski belum ada besaran anggaran, pemerintah menarget pembangunan kilang di Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, serta Papua.

RI akan Bangun Kilang Minyak Kapasitas 1 Juta Barel per Hari
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (4/2/2025). tirto.id/Fransiskuz

tirto.id - Menteri Energi dan Sumber Daya (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyatakan Presiden Prabowo dan pemerintah pusat bakal mendirikan kilang minyak (refinery) dengan kapasitas 1 juta barelper hari. Semula, pemerintah hanya akan mendirikan kilang minyak berkapasitas 500 ribu barel per hari.

"Yang tadinya kita akan bangun ukuran sekitar 500 ribu barel, karena kita itu fokus pada sekitar 1 juta barrel per day, tadi ada terjadi perubahan. Akan kita bangun untuk sekitar 1 juta barel," ucapnya usai rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (10/3/2025).

Menurut Bahlil, kilang minyak itu akan didirikan di beberapa lokasi. Beberapa di antaranya yakni di Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, serta Papua. Dengan demikian, ia meyakini lokasi kilang minyak akan merata se-Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, mantan Menteri Investasi ini belum menyampaikan anggaran dana yang akan digelontorkan untuk membangun kilang minyak tersebut. Di satu sisi, ia meyakini hilirasi tak akan dilakukan untuk minyak.

Pria yang juga Ketua Umum Partai Golkar itu menyebutkan, pemerintah pusat juga akan mendorong produksi solar panel, nikel, hingga batu bara.

"Juga kita akan melakukan, di samping beberapa hilirisasi, di sektor perikanan, pertumbuhan, dan perhutanan," ujar mantan Ketua HIPMI itu.

Diberitakan sebelumnya, Bahlil Lahadalia menyebutkan pemerintah hendak mendirikan refinery berkapasitas 500 ribu barel.

Selain kilang minyak, pemerintah juga hendak mendirikan tempat menyimpan minyak mentah (storage crude). Rencananya, tempat penyimpanan itu akan didirikan di Pulau Nipa, Kepulauan Riau.

"Kita juga akan membangun refinery yang insyaallah kapasitasnya itu kurang lebih sekitar 500 ribu barel. Ini salah satu yang terbesar nantinya, ini dalam rangka mendorong agar ketahanan energi kita betul-betul lebih baik," ucapnya di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (3/3/2025).

Menurut dia, pembangunan sejumlah proyek itu bermodalkan dari Badan Pengelola Investasi PT Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Bahlil meyakini pembangunan sejumlah proyek itu akan menyerap tenaga kerja. Namun, ia belum mengungkapkan berapa tenaga kerja yang akan terserap.

Baca juga artikel terkait KILANG MINYAK atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Andrian Pratama Taher