Menuju konten utama

RI Ajak G20 Lakukan Investasi Berkelanjutan untuk Pemulihan Ekonomi

Investasi berkelanjutan sangat penting untuk menunjang pemulihan ekonomi global. Diharapkan  bisa mengentaskan kemiskinan dan mengurangi ketidaksetaraan.

RI Ajak G20 Lakukan Investasi Berkelanjutan untuk Pemulihan Ekonomi
Peserta delegasi negara G20 mengikuti rapat pertemuan "Trade, Industry, and Investment Working Group (TIIWG) G20 di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Rabu (30/3/2022). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/YU

tirto.id - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengajak negara anggota G20 mengambil peran dalam mendorong investasi berkelanjutan untuk pemulihan ekonomi global. Hal itu disampaikan dalam pertemuan kedua Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) G20/2nd Meeting TIIWG G20 di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (7/7/2022).

Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Riyatno selaku Co-chair TIIWG G20 dan pimpinan sidang menyampaikan investasi berkelanjutan sangat penting untuk menunjang pemulihan ekonomi global. Diharapkan mewujudkan pembangunan berkelanjutan sehingga bisa mengentaskan kemiskinan dan mengurangi ketidaksetaraan.

Tidak hanya itu dia juga mengakui saat ini masih ada ketimpangan investasi yang cukup besar di seluruh dunia. Terutama di negara berkembang.

"Kita tidak hanya perlu menutup ketimpangan ini dengan cara mendorong investasi yang lebih berkelanjutan, khususnya di bidang energi terbarukan. Namun, kita juga harus menyadari bahwa investasi berkelanjutan itu sama pentingnya dengan perlindungan lingkungan yang mencakup untuk berdampak pada sosial dan pembangunan," ujar Riyatno dikutip Antara, Jumat (8/7/2022).

Riyatno menekankan pentingnya mendorong investasi berkelanjutan yang dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas, dan berdampak terhadap ekonomi lokal. Karena itu dia berharap negara-negara G20 dapat berkolaborasi memimpin upaya global dalam mempromosikan investasi berkelanjutan dan energi terbarukan. Salah satunya dengan menerapkan perangkat kebijakan (toolkit) untuk mendukung pemulihan ekonomi global yang berkelanjutan, tangguh, dan inklusif.

"Seperti apa yang telah disampaikan oleh Menteri Investasi di pertemuan sebelumnya, beliau menekankan supaya ada kesepakatan mengenai perangkat kebijakan, best practices, dan lesson learned. Selain itu, mengenai pentingnya kolaborasi dan kerja sama antara semua negara anggota yang sangat dibutuhkan untuk pemulihan ekonomi global," ujarnya.

Sementara itu, dia menuturkan beberapa inisiatif yang bisa dikolaborasikan bersama menurut UNCTAD (The United Nations Conference on Trade and Development). Mulai dari skema promosi outward investment (investasi ke luar negeri), mendorong diseminasi teknologi energi terbarukan, kerja sama melalui pasar karbon, instrumen fasilitasi investasi, dan bantuan teknis.

Lebih lanjut pada kesempatan yang sama Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono selaku Chair TIIWG G20 mengungkapkan dalam rangkaian persidangan kali ini, masing-masing perwakilan negara G20 dan tamu undangan diberikan kesempatan untuk menyampaikan masukan terkait isu investasi berkelanjutan.

Setelah itu, sebagai tindak lanjut dari pertemuan Indonesia selaku Presidensi G20 tahun 2022, berkolaborasi dengan UNCTAD akan menyebarkan kuesioner kepada seluruh negara anggota G20. Hal ini dilakukan untuk membuka ruang selebar-lebarnya guna mendapatkan masukan yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan investasi berkelanjutan.

"Banyak masukan yang mengemuka di sini, sangat bervariasi. Tapi sejauh ini menunjukkan sinyal yang positif dalam mendukung penyelesaian isu-isu yang menjadi fokus pada TIIWG kali ini," kata Djatmiko.

Baca juga artikel terkait PEMULIHAN EKONOMI

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin