Menuju konten utama

Respons KCIC Soal Proyek KA Cepat Jadi Penyebab Banjir Tol Japek

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) buka suara terkait tudingan Kemenhub bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) jadi penyebab banjir Tol Japek.

Respons KCIC Soal Proyek KA Cepat Jadi Penyebab Banjir Tol Japek
Genangan air di ruas tol Jakarta-Cikampek di Bekasi Timur, Kota Bekasi. ANTARA/Pradita Kurniawan Syah

tirto.id - Usai Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengatakan soal proyek pengerjaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) jadi penyebab banjir di Tol Jakarta-Cikampek (Japek).

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) buka suara. Direktur Utama KCIC Chandra Dwiputra menjelaskan, pihaknya telah mengidentifikasi risiko-risiko yang berkaitan dengan aspek lingkungan baik itu di proyek maupun di daerah sekitar proyek.

"Adapun beberapa penanganan teknis telah dilakukan oleh Proyek KCJB ke sejumlah titik banjir. Di sekitar area KM19, Proyek KCJB turun tangan membantu penanggulangan lingkungan dengan membersihkan tumpukan sampah di Kali Jambe yang semula tersumbat dan menyebabkan banjir," kata dia dalam keterangan resmi yang diterima Tirto, Rabu (8/1/2020).

Berdasarkan keterangan resmi, pihaknya tidak menjelaskan secara rinci mengenai adanya indikasi saluran air di sekitar Tol Japek yang tertutup akibat proyek kereta cepat. Namun, Candra mengklaim telah melakukan beberapa langkah pencegahan terhadap banjir.

Kemudian, KCJB juga melakukan tindakan pemulihan terhadap kerusakan akses jalan di samping jalan tol Cikampek Km+4 sekitar exit tol Jatiwaringin yang sengaja dibangun untuk memudahkan akses warga.

Selain melakukan penanganan bencana, secara paralel ketiga kontraktor KCJB yaitu Sinohydro, WIKA dan CREC juga melakukan penyisiran dan penanggulangan ke sejumlah titik yang berpotensi menjadi penyebab banjir dan longsor. Hal itu dilakukan dengan pemantauan sejumlah pintu air sungai dan saluran air yang berada di sekitar lokasi proyek untuk memastikan berfungsi dengan normal.

Proyek KCJB juga melakukan pemulihan pada akses warga yang rusak akibat banjir.

“Aktivitas pembangungan proyek KCJB sangat memperhatikan aspek teknis dan mekanisme pengendaliannya, dan yang terpenting adalah berpikir ke depan mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi. Saat ini proyek KCJB sedang mempersiapkan berbagai langkah antisipasi untuk menghadapi cuaca ekstrem,” terang dia.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan menyebut banjir yang sempat melanda di ruas Tol Jakarta-Cikampek disebabkan karena adanya proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung.

Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan, proyek itu menyumbat saluran air di ruas tol tersebut. Karena aliran air tersumbat, menyebabkan terjadinya banjir di Tol Japek kilometer 19 dan 24.

“Proyek kereta cepat [jadi enyebab banjir], Wika kan juga ada Cibitung-Cilincing,” ujar Budi di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (6/12/2020).

Ia menjelaskan, saluran air di ruas tol tersebut tersumbat karena tertutup akses jalan untuk kendaraan berat di proyek kereta api cepat.

“Di sana ada tiga saluran air yang terhambat karena antara parit ditutup pakai beton, nah itu sudah dibuka lagi,” kata Budi.

Baca juga artikel terkait PROYEK KERETA CEPAT atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri