tirto.id - Ranil Wickremesinghe kembali duduki kursi Perdana Menteri Sri Lanka usai dilantik pada Minggu (16/12/2018). Wickremesinghe diangkat setelah tanggal 26 Oktober lalu digulingkan dari jabatannya.
Usai dilantik, Wickremesinghe bersama dengan para pendukungnya turun ke jalan merayakan kemenangan itu.
"Saya berterima kasih kepada semua orang yang teguh membela konstitusi dan memastikan kemenangan demokrasi." kata Wickremesinghe dalam twitternya.
Dia berjanji akan membuat suatusi ekonomi dan standar hidup yang lebih baik bagi rakyat Sri Lanka.
Mengutip dari Reuters, Presiden Sri Lanka Sirisena menggantikan Wickremesinghe dengan Mahinda Rajapaksa yang merupakan mantan presiden keenam Sri Lanka periode 2005-2015.
Tapi Rajapaksa gagal memenangkan suara parlemen dan ia memutuskan untuk mengundurkan diri pada Jumat (14/12/2018) setelah menduduki kursi perdana menteri selama enam pekan.
Rajapaksa mengundurkan diri karena adanya mosi tidak percaya pada 14 November lalu. Mahkamah Agung menyatakan parlemen buatan Sirisena adalah ilegal. Colombo Gazette melaporkan Partai Nasional Bersatu (The United National Party/UNP) di mana Wickremesinge memimpin siap diajak berkerja sama.
Sebelumnya, Partai Kebebasan Sri Lanka (Sri Lanka Freedom Party/SLFP) menyatakan bahwa Sirisena telah disesatkan oleh beberapa kelompok melawan persatuan pemerintah. Sirisena berulang kali mengatakan dirinya tidak akan mengangkat Wickremesinge menjadi perdana menteri lagi.
Sri Lanka kini tengah dilanda krisis politik usai penggulingan Wickremesinghe. Tak hanya itu, krisi politik muncul di antara pemimpin Sri Lanka juga dipengaruhi seberapa banyak bisa mengakomodai kepentingan India dan Cina, menurut laporan Reuters.
Tak dipungkiri bahwa Cina telah melakukan investasi besar-besaran di Sri Lanka. Sedang India masih terkait dengan hubungan kawan karib. Juru bicara Kementerian Luar Negeri India seperti dikutip dari The Indian Express juga turut memberikan komentarnya.
“Sebagai tetangga dekat dan sahabat sejati, India menyambut baik resolusi situasi politik di Sri Lanka. Ini adalah cerminan kematangan yang ditunjukkan oleh semua kekuatan politik, dan juga ketahanan demokrasi Sri Lanka dan institusi-institusinya,” kata Raveesh Kumar.
Kabinet baru bentukan Sirisena dan Wickremesinghe ini akan dilantik dalam waktu dekat ini.
Penulis: Isma Swastiningrum
Editor: Yantina Debora
