Menuju konten utama

Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 11 K13 Bab Bermain Drama

Berikut rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 11 semester 2 Kurikulum 2013 Bab Bermain Drama.

Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 11 K13 Bab Bermain Drama
ilustrasi pelajaran bahasa indonesia. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Rangkuman materi Bahasa Indonesia Kelas 11 semester 2 Kurikulum 2013 Bab "Bermain Drama," terdiri atas beberapa tema pembahasan.

Sejumlah tema dalam materi Bahasa Indonesia Kelas 11 semester 2 K13 Bab Bermain Drama ialah "Struktur Drama," "Unsur-Unsur Drama," dan "Bentuk-bentuk Drama."

Drama adalah cerita atau kisah yang menggambarkan kehidupan dan watak melalui tingkah laku di dalam akting (seni peran) atau dialog yang dipentaskan.

Drama merupakan komposisi yang dihasilkan dari gabungan seni sastra (naskah drama) dan seni pertunjukan (pentas drama). Maka itu, ada karya drama dalam bentuk tulis dan pertunjukan.

Berikut ini rangkuman materi Bahasa Indonesia Kelas 11 semester 2 Kurikulum 2013 Bab "Bermain Drama."

Struktur Drama dan Penjelasannya

Drama terdiri atas bagian-bagian tertentu yang tersusun secara sistematis. Susunan bagian drama tersebut sebenarnya merupakan salah satu unsur drama pula,yang biasanya disebut alur.

Cerita dalam drama terus bergerak dari permulaan menuju bagian tengah hingga akhir cerita. Ada 2 bagian penting di bagian awal dan akhir, yakni prolog dan epilog. Di antara keduanya: dialog.

Dengan demikian, struktur drama terdiri atas 3 bagian penting, yakni prolog, dialog, dan epilog.

Prolog adalah kata pembuka, pengantar ataupun latar belakang cerita yang biasanya disampaikan oleh dalang/pengarang atau tokoh tertentu.

Sementara itu, epilog adalah kata penutup yang mengandung kesimpulan atau amanat tentang isi keseluruhan dialog atau cerita dalam drama. Epilog umumnya juga disampaikan dalang/pengarang atau tokoh tertentu.

Adapun dialog dalam drama terbagi dalam babak-babak dan adegan-adegan. Setiap babak dalam drama mewakili sebuah peristiwa penting dalam dialog yang ditandai oleh perubahan yang dialami tokoh utamanya.

Dialog terbagi dalam tiga jenis sesuai perjalanan cerita, yakni orientasi, konflik, dan resolusi, yang penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. Orientasi

Orientasi sebuah cerita menentukan aksi dalam waktu dan tempat, memperkenalkan para tokoh, menyatakan situasi sesuatu cerita, mengajukan konflik yang akan dikembangkan dalam bagian utama cerita tersebut, dan ada kalanya membayangkan resolusi yang akan dibuat dalam cerita.

2. Komplikasi

Komplikasi kerap disebut berkaitan dengan konflik. Bagian ini biasanya berada dalam tengah cerita dan mengembangkan konflik. Biasanya komplikasi menunjukkan pelaku utama mulai menemukan rintangan antara dirinya dan tujuannya. Pelaku utama akan mengalami anekah kesalahpahaman dalam perjuangan untuk mengatasi rintangan-rintangan.

3. Resolusi

Resolusi biasanya berada pada bagian akhir cerita dan hendaknya muncul secara logis dari apa-apa yang sudah mendahuluinya di dalam komplikasi. Titik batas yang memisahkan komplikasi dan resolusi biasanya disebut dengan istilah klimaks atau turning point.

Klimaks mengandung adanya perubahan penting terkait perubahan yang dialami oleh tokoh terutama tokoh-tokoh penting dalam cerita. Umumnya penonton akan puas terhadap perubahan cerita yang sesuai dengan yang mereka harapkan.

Unsur-Unsur Drama Meliputi Apa Saja?

Teks drama disusun atas berbagai unsur yang membangunnya. Unsur-unsur ini akan membentuk karakteristik drama.

Unsur drama terbagi ke dalam dua jenis, yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik drama adalah unsur pembangun drama yang berasal dari dalam drama.

Sementara itu, unsur ekstrinsik merupakan unsur pembangun drama yang berasal dari luar drama, tetapi berpengaruh pada penyajian cerita.

Berikut unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik drama:

1. Unsur Intrinsik Drama

-Tema (tema adalah gagasan pokok atau ide yang mendasari topik cerita dalam drama)

-Tokoh (tokoh adalah karakter orang yang berperan dalam drama)

-Perwatakan/Penokohan (Perwatakan adalah gambaran sifat tokoh dalam drama)

-Alur (alur adalah rangkaian peristiwa yang membangun keseluruhan cerita dalam drama)

-Setting atau Latar (setting adalah tempat/waktu/suasana kejadian dalam drama)

-Sudut Pandang (sudut pandang adalah cara pandang pengarang yang membentuk cerita)

-Amanat (amanat adalah pesan yang disampaikan oleh pengarang lewat cerita)

-Dialog (dialog adalah percakapan antar-tokoh dalam drama)

-Konflik (konflik adalah pertentangan atau masalah dalam drama)

2. Unsur Ekstrinsik Drama

-Faktor ekonomi

-Faktor politik

-Faktor sosial-budaya

-Faktor pendidikan

-Faktor kesehatan

-Faktor psikologis pemain dan kru

-Dan lain sebagainya.

Bentuk-bentuk Drama dan Penjelasannya

Terdapat berbagai bentuk drama yang dibedakan menurut beberapa segi, mulai dari bentuk sastra cakapan, sajian isi, hingga pengaruh unsur seni lainnya. Berikut adalah bentuk-bentuk drama:

1. Berdasarkan Bentuk Sastra Cakapannya

Berdasarkan bentuk sastra cakapan, drama dibedakan menjadi dua, yakni drama puisi dan drama prosa. Drama puisi, yaitu drama yang sebagian besar cakapannya disusun dalam bentuk puisi atau menggunakan unsur-unsur puisi. Sementara itu, drama prosa merupakan drama yang cakapannya disusun dalam bentuk prosa.

2. Berdasarkan Sajian Isinya

Menurut sajian isinya, drama dibedakan menjadi drama tragedi, komedi, dan tragikomedi. Drama tragedi (drama duka) adalah drama yang menampilkan tokoh sedih/muram, yang terlibat dalam tragedi atasu situasi gawat karena sesuatu yang tidak menguntungkan.

Drama komedi (drama ria) adalah drama ringan yang bersifat menghibur, walaupun selorohan, di dalamnya dapat bersifat menyindir, dan yang berakhir dengan bahagia.

Sementara itu, drama tragikomedi (drama dukaria), yaitu drama yang sebenarnya menggunakan alur duka cita tetapi memiliki sifat menghibur (mengandung unsur tragedi dan komedi).

3. Berdasarkan Kuantitas Cakapannya

Menurut kuantitas cakapannya, drama dibedakan menjadi pantomim, minikata, dialog-monolog. Drama pantomim, yaitu drama tanpa kata-kata. Minikata merupakan drama yang menggunakan sedikit sekali kata-kata. Adapun drama dialog-monolog adalah drama yang menggunakan banyak kata-kata.

4. Berdasarkan Besarnya Pengaruh Unsur Seni Lain

Drama berdasarkan pengelompokan ini terbagi menjadi opera, sendratari, dan tablo. Opera adalah drama yang menonjolkan seni suara atau musik. Sendratari, yaitu drama yang menonjolkan seni drama dan tari. Adapun Tablo, yaitu drama tanpa gerak atau dialog.

5. Bentuk-bentuk Lain

Pengelompokan drama dalam bentuk-bentuk lain merupakan jenis drama di luar pengelompokan sebelumnya. Berikut uraian dari drama bentuk-bentuk lain:

a. Drama absurd (drama yang sengaja mengabaikan atau melanggar konvensi alur, penokohan, dan tematik).

b. Drama baca (naskah drama yang hanya cocok untuk dibaca, bukan dipentaskan).

c. Drama borjuis (drama yang bertema kehidupan kaum bangsawan dan muncul di abad 18).

d. Drama domestik (drama yang menceritakan kehidupan rakyat biasa).

e. Drama duka (drama yang khusus menggambarkan kejahatan atau keruntuhan tokoh utama).

f. Drama liturgis (drama yang pementasannya digabungkan dengan upacara kebaktian gereja).

g. Drama satu babak (lakon yang terdiri atas 1 babak, berpusat pada satu tema dengan sejumlah kecil pemeran gaya, latar, serta pengaluran yang ringkas).

h. Drama rakyat (drama yang timbul dan berkembang sesuai dengan keberadaan festival rakyat, terutama di pedesaan).

Baca juga artikel terkait BAHASA INDONESIA atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Addi M Idhom