Menuju konten utama

Rangkuman Kerajinan Tekstil: Fungsi, Jenis, Prinsip, Karakteristik

Secara definitif, tekstil adalah bahan yang berasal dari serat, diolah menjadi benang, kemudian dirajut atau ditenun menjadi kain.

Rangkuman Kerajinan Tekstil: Fungsi, Jenis, Prinsip, Karakteristik
Seorang pengunjung melihat koleksi kain batik di Museum Tekstil, Jakarta, Selasa (26/6/2018). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Kerajinan tekstil adalah pemanfaatan bahan baku tekstil hingga menjadi produk layak guna. Kerajinan tekstil ini amat berfaedah dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu kerajinan tekstil populer dan menjadi kebanggan bangsa Indonesia adalah produk kain batik yang sudah punya pasar internasional di mancanegara.

Secara definitif, tekstil adalah bahan yang berasal dari serat, diolah menjadi benang, kemudian dirajut atau ditenun menjadi kain. Biasanya, ia digunakan untuk pembuatan busana atau berbagai produk kerajinan tekstil lainnya.

Pada dasarnya, kerajinan tekstil adalah bagian dari seni terapan. Dengan demikian, selain memiliki tujuan fungsional atau berguna bagi kehidupan sehari-hari, kerajinan tekstil juga memiliki nilai keindahan atau estetika tersendiri.

Fungsi Kerajinan Tekstil

Kerajinan tekstil memiliki berbagai fungsi, mencakup fungsi benda pakai, fungsi hiasan, fungsi kelengkapan ritual, dan fungsi simbolik. Berikut ini rangkuman fungsi kerajinan tekstil dan penjelasan ringkasnya.

1. Fungsi Penghias

Salah satu fungsi kerajinan tekstil adalah untuk hiasan atau sebagai pajangan dalam suatu ruang. Kerajinan tekstil untuk hiasan ini dapat berupa penghias pada suatu benda agar tampak menarik, misalnya pada tas atau busana, kemudian diberi sulaman bunga agar tampak menarik.

Jika ia menjadi pajangan, maka kerajinan tekstilnya dapat berupa hiasan dinding, dan sebagainya. Hiasan ini dapat mengandung makna simbolik tertentu atau untuk bahan hiasan/pajangan belaka, serta tanpa mengandung makna apa pun.

2. Fungsi Benda Pakai

Jika kerajinan tekstil digunakan sebagai benda pakai, maka tujuannya adalah untuk kebutuhan sehari-hari. Contohnya busana, tas, dan aksesoris.

3. Fungsi Kelengkapan Ritual

Dalam masyarakat tradisional, kerajinan tekstil kerap kali dijadikan simbol dan berfungsi sebagai benda magis berkaitan dengan kepercayaan dan ritual tertentu.

Sebagai misal, penggunaan kain ulos yang sakral, serta hanya dikenakan saat upacara pernikahan, pemakaman, dan pesta adat lainnya.

4. Fungsi Simbolik

Selain sebagai hiasan, kerajinan tekstil tradisional juga melambangkan hal tertentu yang berhubungan dengan nilai spiritual, kenangan pada kejadian masa silam, atau simbol-simbol lainnya.

Contoh kerajinan tekstil untuk keperluan fungsi simbolik adalah tapestri, tenun, dan batik yang dibuat dengan motif simbolik.

Prinsip-Prinsip Kerajinan Tekstil

Untuk membuat kerajinan tekstil berkualitas tinggi, seorang pengrajin harus memahami prinsip-prinsipnya sesuai dengan fungsi hias dan fungsi pakai berikut ini, sebagaimana dikutip dari bukuPrakarya(2017) yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

1. Prinsip Keunikan Bahan Kerajinan

Salah satu prinsip menghasilkan kerajinan tekstil yang khas adalah dengan menggunakan bahan tekstil yang unik, serta berbeda dari kerajinan-kerajinan sebelumnya.

Bahan kerajinan tekstil dapat berasal dari bahan alam, bahan buatan, bahan limbah organik, dan bahan limbah anorganik. Semua bahan tekstil ini dapat diperoleh dari alam, maupun diolah sendiri, sampai dengan memanfaatkan bahan limbah dari lingkungan sekitar.

2. Prinsip Keterampilan Tangan

Jika seorang pengrajin memiliki keterampilan tangan yang mahir, terlebih jika dibekali dengan ilmu desain dan seni, ia akan berkembang menjadi kerja yang canggih, serta setara dengan seniman dan desainer.

Kerajinan tekstil yang berkualitas akan lahir dari seorang pengrajin dengan kesadaran material (material consciousness). Maksudnya, pengrajin harus memiliki kesadaran bekerja dengan keterampilan tangannya sendiri dan peralatan yang ada di lingkungan sekitarnya.

Dengan demikian, kerajinan tekstil yang dihasilkan menjadi berkualitas, sebab dilakukan dengan kepekaan tinggi, hasil dari kombinasi tenaga manusia, bahan, alat, lingkungan alam, dan lingkungan sosial sehari-hari.

3. Prinsip Unsur Estetik

Unsur estetik dari kerajinan tekstil dapat dilihat dari aspek bentuk, warna ragam hias, dan komposisi yang dihasilkan.

Dari sisi bentuknya, kerajinan tekstil yang dibikin memiliki keanekaragaman bentuk sesuai fungsi atau produk hiasan. Bentuk yang dihasilkan pun bisa jadi dua dimensi atau tiga dimensi.

Dalam hal ragam hias dan komposisinya, kerajinan tekstil yang berkualitas bersandar pada prinsip-prinsip seni dan desain, seperti proporsi, keseimbangan dan kesatuan, irama, dan pusat perhatian dari kerajinan tersebut.

4. Unsur Hiasan atau Ornamen

Hiasan dalam kerajinan tekstil ini terbagi menjadi dua, yaitu hiasan yang dibuat setelah produk selesai dibikin atau hiasan yang direncanakan sejak awal pembuatan produk. Jika ornamen itu direncanakan sejak awal, biasanya hiasannya akan menyatu dengan produk itu sendiri.

Pembuatan hiasan pada kerajinan tekstil ini dapat dibikin dengan cara dilukis, diukir, dicetak, dan sebagainya.

Teknik dan Karakteristik Kerajinan Tekstil

Pembuatan kerajinan tekstil biasanya terdiri dari dua teknik yaitu teknik struktural dan teknik dekoratif. Penjelasannyaadalahsebagai berikut:

1. Teknik Struktural

Teknik struktural adalah penyesuaian pembuatan produk tekstil sesuai dengan karakteristik bahannya. Sebagai misal, jika bahan kerajinan tekstil adalah kain, maka tas dari bahan ini akan dibikin dengan cara dirajut.

2. Teknik Dekoratif

Teknik dekoratif adalah perlakuan dalam kerajinan tekstil untuk memberikan efek visual pada suatu karya. Misalnya, pada tas rajut di atas, lalu diberi ornamen dengan sulam pita.

Dari sisi karakteristiknya, kerajinan tekstil dapat terlihat dari susunan garis, bentuk, warna dan teksturnya. Selain itu, untuk memperoleh kerajinan tekstil yang berkualitas, perencanaannya memerlukan kesatuan antara bahan yang digunakan dengan fungsi kerajinan tekstil itu sendiri.

Pertimbangan lain dalam pembuatan kerajinan tekstil adalah kerumitan pengerjaan yang didasarkan pada perpaduan yang seimbang, berlawanan, atau saling bertentangan. Hal-hal ini disesuaikan dengan komposisi estetis agar melahirkan kerajinan tekstil yang berkualitas.

Baca juga artikel terkait KERAJINAN TEKSTIL atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari

Artikel Terkait