Indeks Opini

Acara haul dan narasi Soeharto sebagai orang besar adalah wadah konsolidasi faksi-faksi kekuatan yang dibesarkan oleh Soeharto di akhir rezimnya: militer dan Islam Politik.

NU menjadi motor perlawanan terhadap Orde Baru yang menindas.

LIPIA memainkan peran penting, dengan Arab Saudi dan Kuwait menjadi pendonor.

Selain soal bentuk, Makan Mayit dipersoalkan karena menggunakan bahan ASI.

Jika nasionalisme hanya dipakai untuk memaki dan mengusir Freeport, maka nasionalisme hanya sekadar penguasaan

Calon walikota petahana Banda Aceh terjungkal lewat golput dan pesaingnya.

Mengapa Islam politik kalah melulu? Karena meremehkan muslim tanpa masjid.

SBY makin intens menggunakan "tubuh-personal" ketimbang "tubuh-politik" untuk merespons situasi.

Persoalannya: Pak Taufiq Ismail terlalu letterlijk memahami lirik Bagimu Negeri.

Rekam jejak Ulil sebenarnya tak cocok dengan Partai Demokrat yang menjual citra "politik santun".

Ormas-ormas tumbuh dan mudah merekrut anggota karena mampu menjawab kebutuhan kaum marjinal

Pro-kontra film Wiji Thukul dan penayangannya di jaringan bioskop komersil.

Sepanjang hidupnya, Thukul mengajak dan membangunkan keberanian orang dengan pelbagai cara.

Para sayyid, atau habib, punya pilihan hidup yang beragam, termasuk dalam politik. Tapi apa boleh buat, di manapun di dunia ini, mata publik selalu silau pada yang ikonik.

Debat bermutu membutuhkan seni berpikir dan isi kepala. Masjumi dan PKI dihuni singa-singa debat. Mereka berseberangan dan berdebat dengan liat.

Hubungan Indonesia-Australia memang unik: berteman, tapi tak bersekutu. Pasang surut yang seru, kadang menggelikan.

Meski kalangan lapis bawah tulus berjuang demi perjuangan ini atau demi perjuangan itu, bagi lapis atas semua ini tak lebih dari permainan marketing belaka

Ilmu pengetahuan mestinya membimbing seorang terpelajar bersikap obyektif, bicara apa adanya, termasuk dalam soal sejarah bangsa.

Jika dulu hoax bisa memicu terjadinya revolusi dan pergeseran kekuasaan, dapatkah hoax hari ini melakukannya?

Rumor tentang serbuan Cina sangat kuat. Jokowi sampai harus mengklarifikasi. Namun pemerintah Jokowi membantah dengan narasi yang sama juga: sama-sama bernarasi anti-Cina.