Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan sampai dengan 18 April 2022, Rupiah tercatat depresiasi sekitar 0,70 persen dibandingkan dengan level akhir 2021.
Krisis gagal bayar perusahaan properti China Evergrande tak mempengaruhi pasar SBN domestik serta nilai tukar rupiah, menurut Gubernur BI Perry Warjiyo.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan lembaganya berkomitmen mengantisipasi dampak COVID-19 pada Indonesia terutama terhadap nilai tukar rupiah.
Penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) valas sebagai antisipasi terhadap wabah virus corona COVID-19 yang berpotensi menimbulkan ketidakpastian di bidang perekonomian.