Indeks Fredrich Yunadi

Jaksa memutar video yang membuktikan bahwa Fredrich sempat tidak bisa menunjukkan surat kuasa sebagai pengacara Novanto saat penyidik KPK menggeledah rumah mantan Ketua DPR tersebut.

Penyidik KPK menyatakan, keributan di RS Medika Permata Hijau justru datang dari Fredrich Yunadi.

Saksi dari KPK menyampaikan di persidangan bahwa Fredrich Yunadi melempar surat penahanan Setya Novanto di atas tempat tidur. 

Riska Anungnata, membenarkan sempat terjadi keributan antara Fredrich Yunadi dengan Penyidik KPK di RS Medika Permata Hijau yang juga sempat terdokumentasikan.

Jaksa KPK menjelaskan akan menghadirkan dua saksi, yakni satu saksi ahli dan satu saksi fakta. Saksi fakta tersebut ternyata tidak diinformasikan karena tidak masuk dalam berkas pemeriksaan.

"Sekarang setelah kuasa saya dicabut, terus saya disuruh cabut laporan itu. Apa yang mau dicabut? Angin atau rambut? Yang bener aja dong. Ya, nggak mungkin bisa lah," kata Fredrich.

Setya Novanto dan mantan pengacaranya Fredrich Yunadi diduga sengaja memasukkan nama Deisti dan Idrus Marham di surat kuasa. 

Fredrich menolak jika dituduh telah mencuri rekam medis Setya Novanto. Pernyataan itu muncul usai istri Novanto bersaksi bahwa Fredrich pernah menyalin dokumen rekam medis milik suaminya.

Istri Setya Novanto mengakui Fredrich Yunadi pernah meminta rekam medis suaminya sebelum kecelakaan terjadi. 

Fredrich, yang baru dipindah dari Rutan KPK, Rabu (2/5/2018) menilai, pelayanan Cipinang jauh profesional dibandingkan Rutan KPK.

Pemindahan itu dilakukan usai majelis hakim mengabulkan permohonannya untuk pindah ke Rutan Cipinang.

Fredrich Yunadi, terdakwa kasus menghalangi penyidikan e-KTP akan menghadapi sidang putusan pada 7 Juni 2018.

Jaksa KPK menghadirkan pegawai IT RS Medika Permata Hijau untuk membuktikan waktu kejadian dengan waktu CCTV yang berbeda.

Rekaman percakapan telepon antara Fredrich Yunadi dengan seseorang bernama Viktor mengungkap pembicaraan tentang rencana membuat Setya Novanto menjadi gila saat persidangan korupsi e-KTP.

"Kenal Pak Fredrich karena pernah diwawancara masalah jam tangan di kantor Pak Fredrich," kata Hilman Mattauch dalam kesaksian di persidangan.

Fredrich mempermasalahkan langkah dokter Toyibi yang memperbolehkan dokter KPK melihat rekaman medis Setya Novanto.

Fredrich Yunadi mengatakan, Setya Novanto tidak mau makan usai mendengar vonis 15 tahun penjara dari majelis hakim.

Jaksa KPK hadirkan saksi Direktur RS Medika Permata Hijau dan Hilman Mattauch dalam persidangan tersangka menghalangi penyidikan KPK Fredrich Yunadi.

Bimanesh mengungkapkan sejumlah klaim perihal kronologi dan alasan pemindahan lokasi perawatan Setya Novanto dari RS Medika Permata Hijau ke RSCM.

"[Fredrich] Telepon, saya dengar suara terdakwa sendiri yang bicara, terdakwa mengatakan, 'dok, skenarionya kecelakaan'," kata Bimanesh.