Menuju konten utama

Bimanesh Klaim Berperan Pindah Setya Novanto dari RS Medika ke RSCM

Bimanesh mengungkapkan sejumlah klaim perihal kronologi dan alasan pemindahan lokasi perawatan Setya Novanto dari RS Medika Permata Hijau ke RSCM.

Bimanesh Klaim Berperan Pindah Setya Novanto dari RS Medika ke RSCM
Terdakwa kasus merintangi penyidikan kasus korupsi KTP elektronik Fredrich Yunadi mendengarkan keterangan saksi yang juga terdakwa dalam kasus yang sama Bimanesh Sutarjo saat persidangan lanjutan di Pengadilan Tipikor, Kamis (19/4/2018). ANTARA FOTO/Galih Pradipta.

tirto.id - Bimanesh Sutarjo mengklaim dirinya berperan memindahkan tempat perawatan Setya Novanto dari RS Medika Permata Hijau ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) usai insiden kecelakaan “mobil tabrak tiang lampu”.

Klaim Bimanesh tersebut muncul saat dia bersaksi dalam persidangan perkara tindak pidana merintangi penyidikan korupsi e-KTP dengan terdakwa Fredrich Yunadi, pada Kamis (19/4/2018).

Menurut Bimanesh, pemindahan lokasi perawatan Setya Novanto ke RSCM bukan untuk kepentingan penyidikan KPK. Menurut dia, pemindahan juga atas inisiatifnya sendiri dan bukan karena perintah Fredrich.

"Saya hanya membantu perpindahan itu untuk mempermudah [perawatan]. Saya tidak ada intervensi atau apa pun dari orang lain," kata Bimanesh di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

"Itu tugas saya, kewajiban saya utamakan pasiennya dulu. Kalau tadi, pertanyaan [soal] menghalangi [penyidikan] saya enggak bisa jawab karena bukan ranah saya. Saya medis saja," dia menambahkan.

Bimanesh menjelaskan pemindahan Novanto ke RSCM karena 2 alasan. Pertama, adalah pertimbangan agar penyakit Novanto bisa ditangani dengan baik. Ia menilai pemindahan Novanto ke RSCM wajar sebab rumah sakit itu berstatus kelas A. Sementara RS Medika Permata Hijau masih kelas B.

Kedua, menurut Bimanesh, situasi RS Medika Permata Hijau tidak terkendali setelah Novanto dirawat di sana. Sebab, banyak wartawan dan pihak lain mendatangi rumah sakit itu. Bimanesh mengklaim pemindahan Novanto ke RSCM demi keamanan selama perawatan berlangsung.

Klaim lain dari Bimanesh dalam kesaksiannya adalah, bahwa dia baru mengetahui masalah hukum Setya Novanto dari pemberitaan media.

"Ada berita RS Medika Permata Hijau tidak kooperatif dengan petugas KPK. Maka, saya bersegera ke sana. Habis salat subuh saya ke sana," kata Bimanesh.

Bimanesh mengaku sempat bertemu dengan tiga penyidik KPK begitu tiba di RS Medika Permata Hijau. Dokter spesialis hipertensi dan ginjal itu pun menanyakan maksud kedatangan penyidik KPK.

"Pertama yang keluar dari ucapan saya, 'pak sebenarnya status pak Setya Novanto apa?' [Jawabnya] Ini kita mau nahan [Novanto]. Setahu saya lagi DPO," kata Bimanesh.

Dia mengaku lalu meminta dokter KPK mendatangi RS Medika Permata Hijau. Kemudian, salah satu dokter KPK menemui Bimanesh. Mereka membahas kondisi Novanto dan Bimanesh menyatakan Novanto perlu penanganan medis dan pemeriksaan CT Scan sebab kepalanya diduga cedera ringan.

"Saya putuskan waktu itu, yang terbaik adalah kita kirim ke RSCM, karena selain untuk CT Scan bisa untuk perawatan lebih lanjut untuk permasalahan hipertensi," kata Bimanesh.

Dia menambahkan pemindahan Novanto ke RSCM tidak berkaitan dengan upaya KPK mencari opini alternatif tentang hasil pemeriksaan terhadap kondisi kesehatan eks Ketua DPR tersebut. Menurut Bimanesh, penyidik KPK saat itu hanya ingin menahan Novanto.

"[Soal pemindahan] Itu saya sudah konsultasi dengan Setya Novanto dan istrinya," kata Bimanesh.

Baca juga artikel terkait KORUPSI E-KTP atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Hukum
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Addi M Idhom