Menuju konten utama

Bimanesh: Kecelakaan Setya Novanto Itu Skenario

"[Fredrich] Telepon, saya dengar suara terdakwa sendiri yang bicara, terdakwa mengatakan, 'dok, skenarionya kecelakaan'," kata Bimanesh.

Bimanesh: Kecelakaan Setya Novanto Itu Skenario
Terdakwa kasus merintangi penyidikan kasus KTP elektronik Bimanesh Sutarjo bersiap mengikuti sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Senin (26/3/2018). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja.

tirto.id -

Saksi Bimanesh Sutardjo menyebut kecelakaan Setya Novanto sebagai skenario. Hal itu diungkapkan oleh terdakwa merintangi Penyidikan Fredrich Yunadi kepadanya sebelum Novanto dirawat.

Dalam persidangan terdakwa Fredrich Yunadi, Kamis (19/4/2018), Bimanesh bercerita dirinya menemui Fredrich di kediamannya daerah Permata Hijau, Jakarta, pada 16 November 2017. Usai pertemuan, Bimanesh sempat beribadah dan istirahat. Jelang magrib, Bimanesh mendapat telepon dari Fredrich bahwa ada skenario dalam perawatan Novanto.

"Kurang lebih pukul hampir magrib saya terbangun oleh telepon dari terdakwa. Telepon, saya dengar suara terdakwa sendiri yang bicara, terdakwa mengatakan, 'dok, skenarionya kecelakaan'," kata Bimanesh saat bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (19/4/2018).

Bimanesh mengaku bingung dengan telepon dari Fredrich saat itu. Ia bertanya-tanya karena Fredrich sebelumnya berbicara untuk perawatan Novanto di RS Medika Permata Hijau. Dalam pertemuan di kediaman Bimanesh, sang dokter spesialis Ginjal dan Hipertensi di RS Medika Permata Hijau itu mengaku Fredrich ingin Novanto dirawat olehnya. Pengacara dari Yunadi and Associates itu pun memberikan selembar keterangan medis serta menunjukkan foto-foto perawatan Novanto di RS Premier Jatinegara.

Bimanesh pun sempat mengonfirmasi maksud kata "skenario kecelakaan". Namun, Fredrich tidak menjawab. Bimanesh pun langsung menutup telepon. Usai menelpon, Bimanesh sempat bertanya-tanya maksud Fredrich.

"Pertama saya memang saya berpikir ini kok janggal ya. Tadi pagi minta dirawat untuk [penyakit hipertensi]. Saya kan tidak tahu itu kelanjutan skenario apa? Buat saya nggak maklum apa yang dimaksud skenario kecelakaan. Skenario apa kecelakaan? Pasien kah? Atau dia atau apa?" terang Bimanesh di hadapan hakim.

Bimanesh pun berusaha menelpon Fredrich satu kali. Namun, telepon tersebut tidak diangkat Fredrich karena telepon mati.

"Saya coba tapi sudah mati teleponnya. Sekali tapi udah gak," ujar Bimanesh.

Bimanesh pun pasif setelah keterangan tersebut. Bimanesh mengaku tidak melihat korelasi informasi terkini dengan permintaan Fredrich pada pukul 11.00 pagi. Kala itu Fredrich memintanya untuk mengobati penyakit hipertensi Novanto.

Fredrich didakwa dengan sengaja mencegah, merintangi, atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap tersangka atau terdakwa ataupun para saksi dalam perkara korupsi. Dia didakwa bersama dengan Dokter Rumah Sakit Medika Permata Hijau Bimanesh Sutarjo telah melakukan rekayasa medis terhadap Setnov ketika peristiwa kecelakaan.

Dalam dakwaan, Fredrich disebut sebagai orang yang berinisiatif untuk meminta bantuan kepada Bimanesh agar dapat dirawat di RS Medika Permata Hijau. Pemilik kantor Yunadi and Associates itu menemui Bimanesh dengan mendatangi kediaman Bimanesh di Apartemen Botanica Tower 3/3A Jalan Teuku Nyak Arief Nomor 8, Simprug, Jakarta Selatan memastikan agar Setya Novanto dirawat inap di RS Medika Permata Hijau. Bimanesh pun menyetujui permintaan Fredrich dan mengondisikan proses perawatan hingga rekam medis Novanto.

Atas perbuatannya, Fredrich dan Bimanesh didakwa melanggar Pasal 21 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.

Baca juga artikel terkait KORUPSI E-KTP atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Hukum
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri