Menuju konten utama

Hilman Mattauch Beberkan Hubungannya dengan Fredrich Yunadi

"Kenal Pak Fredrich karena pernah diwawancara masalah jam tangan di kantor Pak Fredrich," kata Hilman Mattauch dalam kesaksian di persidangan.

Hilman Mattauch Beberkan Hubungannya dengan Fredrich Yunadi
Mantan wartawan kontributor stasiun televisi swasta Hilman Mattauch memasuki ruangan saat menjadi saksi untuk kasus merintangi penyidikan korupsi KTP elektronik dengan terdakwa Bimanesh Sutarjo di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (9/4/2018). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga.

tirto.id -

Mantan kontributor Metro TV Hilman Mattauch mengungkapkan hubungannya dengan bekas pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi pada persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.

"Kenal Pak Fredrich karena pernah diwawancara masalah jam tangan di kantor Pak Fredrich," kata Hilman dalam sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (26/4/2018) malam.

Hilman baru mulai bersaksi pada sekitar pukul 22.00 WIB untuk Fredrich Yunadi yang didakwa bersama-sama dengan dokter RS Medika Permata Hijau Bimanesh Sutarjo yang menghindarkan Setnov diperiksa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi proyek e-KTP.

Jam tangan yang dimaksud Hilman adalah jam tangan Richard Mille seri RM 011 seharga 135 ribu dolar AS yang dibeli pengusaha Andi Agustinus bersama Johannes Marliem yang disebut sebagai bagian dari kompensasi karena Setya Novanto telah membantu memperlancar proses penganggaran e-KTP.

"Saya pernah 2-3 kali wawancara," tambah Hilman.

Hilman pun mengaku tidak pernah makan atau melakukan komunikasi lain dengan Hilman selain dalam urusan pekerjaan sebagai wartawan.

"Tahu Pak Fredrich waktu konferensi pers, Pak Fredrich sudah jadi pengacara Setya Novanto, kalau tidak salah bulan Oktober," ungkap Hilman.

Menurut Hilman jam tangan itu bukan milik Setnov tapi pemberian orang lain.

"Saya tidak menghubungi terdakwa, saya hanya menelepon ajudan dan beberapa petinggi Golkar, karena ingin wawancara pak SN untuk mengklarifikasi berita yang beredar," tambah Hilman.

Hilman pun mencari-cari Setnov yang menghilang saat dipanggil KPK pada 15 November 2017. Ia menemukan Setnov di gedung DPR pada 16 November dan berniat membawa Setnov ke kantor Metro TV untuk dilakukan wawancara langsung.

"Dari DPR karena macet dan saat itu menjelang magrib ditambah hujan jadi saya masuk ke perumahan Permata Hijau, saat itu banyak pasir, kisaran kecepatan 50 km/jam," jelas Hilman.

Hilman yang membawa mobilnya sendiri Toyota Fortuner sementara di bangku belakang ada Setnov sedangkan di sebelah bangku supir ada ajudan Setnov Reza Pahlevi.

"Saya menabrak tiang penerangan jalan dekat saluran air besar, Reza sudah memaki-maki saya, sepintas saya lihat Pak SN saat masih di dalam mobil, miring agak `mangap` sedikit," tambah Hilman.

Ia juga tidak melihat Setnov mengalami luka terbuka yang mengalirkan darah.

"Jidatnya tertutup rambut, setelah itu saya minta maaf sama Reza, lalu Reza membawa Pak SN ke arah lampu merah, saya tidak tahu dibawa ke mana belakangan saya tahu dibawa ke RS Medika Permata Hijau," ungkap Hilman.

Baca juga artikel terkait KORUPSI E-KTP

tirto.id - Hukum
Sumber: antara
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri