Menuju konten utama

Pulang adalah Tujuan

Di Pelabuhan gerbang terbuka bagi pemudik yang memeluk rindu, meniti langkah  penuh harapan menuju kampung halaman

Pulang adalah Tujuan
Pemudik melihat keluar jendela mobil saat menunggu antrean untuk memasuki kapal di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten. ANTARAFOTO/Rivan Awal Lingga
2024/07/10/pulang-adalah-tujuan-110424-riv-2_ratio-16x9.jpg
Pemudik menunggu antrean untuk memasuki kapal di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten. ANTARAFOTO/Rivan Awal Lingga
2024/07/10/pulang-adalah-tujuan-110424-riv-11_ratio-16x9.jpg
Pemudik tertidur di dalam mobil saat menunggu antrean untuk memasuki kapal di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten. ANTARAFOTO/Rivan Awal Lingga
2024/07/10/pulang-adalah-tujuan-110424-riv-3_ratio-16x9.jpg
Pemudik melihat keluar jendela mobil saat menunggu antrean untuk memasuki kapal di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten. ANTARAFOTO/Rivan Awal Lingga
2024/07/10/pulang-adalah-tujuan-110424-riv-4_ratio-16x9.jpg
Pemudik menunggu antrean untuk memasuki kapal di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten. ANTARAFOTO/Rivan Awal Lingga
2024/07/10/pulang-adalah-tujuan-110424-riv-6_ratio-16x9.jpg
Pemudik bermain gawai di dalam mobil saat menunggu antrean untuk memasuki kapal di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten. ANTARAFOTO/Rivan Awal Lingga
Di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, gerbang terbuka lebar bagi ribuan pemudik yang memeluk rindu, meniti langkah dalam detik-detik yang penuh harapan menuju kampung halaman.

Di tepian dermaga hening senja terpecahkan dalam gemuruh gelisah, menyatu dengan desiran angin yang membawa kabar kemacetan sepanjang 19 KM di Jalan Tol Jakarta-Merak menuju Pelabuhan Merak yang tak kunjung berakhir.

Di antara gemerlap lampu pelabuhan, ragam kegiatan pemudik yang menunggu antrean untuk masuk kapal terekam sangat jelas. Ada yang terlelap dalam pelukan mimpi, sementara yang lain tergila-gila dengan dunia maya dalam gawai mereka.

Bau harum perbekalan masakan rumah juga menyatu dengan aroma keramaian percakapan. Dan di sela-sela itu ikatan tak terduga terjalin di antara para pemudik, menyatukan hati yang awalnya asing menjadi satu dalam cerita yang sama yaitu pulang adalah tujuan.

Salah satu pemudik dari Jakarta dengan tujuan Bengkulu Bernama Ikhsan mengungkapkan kegelisahannya, "Kami sudah menunggu di dalam mobil selama lebih dari 9 jam, takut kami harus merayakan lebaran di perjalanan." Katanya.

Sementara itu perempuan paruh baya Zuminah seorang pemudik yang hendak pulang ke Lampung mengungkapkan kekecewaannya, "Saya sudah menyiapkan segalanya dengan baik untuk pulang kampung, ternyata macetnya parah, ya mau gimana lagi, sekarang hanya bisa bersabar." Imbuhnya.


Dalam aliran waktu yang mengalir, pengalaman itu menegaskan akan pentingnya kesabaran dan kepercayaan dalam menghadapi cobaan.

Di antara riuh rendahnya pelabuhan Merak terhamparlah keajaiban dari tekad yang teguh dan semangat membara selayaknya deru ombak yang memandu kita kembali ke pangkuan keluarga.

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Baca juga artikel terkait FOTO-TIRTO atau tulisan lainnya

Editor: Qurrota Ayun