Menuju konten utama

PT INKA Siap Amankan Kontrak Produksi 340 Kereta Ekspor

PT Industri Kereta Api (Persero) tengah mempersiapkan diri untuk mengamankan kontrak proyek produksi kereta ekspor ke Bangladesh dan Sri Lanka tahun ini.

PT INKA Siap Amankan Kontrak Produksi 340 Kereta Ekspor
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) didampingi Direktur PT Industri Kereta Api (Inka) Hendy Hendratno Adji (kiri) mengamati replika kereta api saat melakukan kunjungan kerja di PT Inka Madiun, Jawa Timur, Jumat (3/2). ANTARA FOTO/Siswowidodo.

tirto.id - PT Industri Kereta Api (Persero) mempersiapkan diri untuk mengamankan kontrak proyek produksi 340 kereta ekspor ke Bangladesh dan Sri Lanka pada tahun 2017.

"Saat ini sedang proses, semua persyaratan sudah lengkap. Untuk negara Bangladesh sebanyak 250 kereta penumpang dan Sri Lanka sebanyak 90 kereta rel diesel elektrik (KRDE)," ujar Direktur Utama PT INKA (Persero) di Kota Madiun Agus Purnomo kepada wartawan, Sabtu, (4/2/107), seperti dikutip dari kantor berita Antara.

Menurut dia, total nilai kontrak dari proyek ekspor kereta pesanan Bangladesh dan Sri Lanka tersebut mencapai $200 juta. Diharapkan keduanya bisa lolos secara teknikal.

Ia mengatakan, untuk Bangladesh kepastian perkiraan akan diketahui pada sekitar bulan Maret atau April tahun ini. "Sedangkan kepastian dari pihak Sri Lanka akan diketahui pada akhir bulan ini," terang Agus.

Pihaknya optimistis kedua proyek besar tersebut akan diraih oleh PT INKA (Persero). Hal itu mengingat tahun-tahun sebelumnya INKA telah pernah memproduksi dan menyelesaikan pesanan kereta untuk kedua negara tersebut dengan predikat bagus.

Sebagai catatan, pada tahun lalu, PT INKA sudah selesai memproduksi pesanan sebanyak 150 kereta untuk Bangladesh dengan nilai kontrak mencapai $72 juta. "Selain itu, INKA juga pernah menyelesaikan kereta-kereta pesanan dari Sri Lanka, Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura, bahkan Australia," tuturnya.

Ia mengakui memiliki pesaing berat dalam kedua proyek tersebut, yakni Cina. Pihaknya hanya bersaing dari segi harga dengan Cina mengingat tingkat suku bunga di Negara Tirai Bambu itu lebih rendah. "Dari segi kualitas, saya yakin INKA dengan Cina imbang. Saingannya hanya di soal harga saja," kata dia.

Pihaknya menambahkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) kereta yang akan diekspor ke Bangladesh dan Sri Lanka nantinya mencapai 60 persen lebih, sehingga produknya benar-benar dapat merepresentasikan karya dalam negeri.

"Ada beberapa komponen yang impor memang, tapi hanya sekitar 25 hingga 30 persen. Sisanya merupakan komponen dalam negeri," tambahnya.

Pihaknya berharap dukungan penuh dari pemerintah agar kedua proyek tersebut berhasil diraih sehingga semakin menguatkan pasar ekspor yang saat ini sedang digenjot oleh PT INKA (Persero) selain tetap menggarap kereta pesanan dalam negeri.

Baca juga artikel terkait KERETA API atau tulisan lainnya dari Ign. L. Adhi Bhaskara

tirto.id - Bisnis
Reporter: Ign. L. Adhi Bhaskara
Penulis: Ign. L. Adhi Bhaskara
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara