Menuju konten utama

PT INKA Garap Kereta Pesanan Kemenhub Senilai Rp 300 Miliar

PT Industri Kereta Api di Kota Madiun menggarap kereta pesanan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) senilai Rp 300 miliar selama periode 2015-2016.

PT INKA Garap Kereta Pesanan Kemenhub Senilai Rp 300 Miliar
Teknisi memeriksa lokomotif berkode CC 300 yang sudah selesai dikerjakan PT Industri Kereta Api (Inka) di Madiun, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Siswowidodo

tirto.id - PT Industri Kereta Api (INKA) di Kota Madiun menggarap kereta pesanan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) senilai Rp 300 miliar selama periode 2015-2016.

Hal tersebut disampaikan Senior Manager Secretary, Public Relations, dan CSR PT INKA Cholik Mochamad Zam Zam di Madiun, Selasa, (1/3/2016).

"Pengerjaannya sudah dilakukan sejak tahun 2015 dan ada juga yang baru awal tahun 2016. Nilai kontraknya berkisar antara Rp 200 miliar hingga Rp 300 miliar," kata Cholik.

Menurut Cholik, Kementerian Perhubungan memesan kereta inspeksi, Track Motor Car (TMC), dan kereta kedinasan.

"Kereta-kereta pesanan Kemenhub tersebut merupakan kereta kerja yang semuanya berpelat merah. Nantinya kereta-kereta tersebut akan digunakan mulai dari RI 1, RI 2, hingga untuk kementerian-kementerian," tambah Cholik.

Cholik juga menjelaskan bahwa selain menggarap kereta pesanan Kemenhub, PT INKA saat ini sedang mengerjakan kereta pesanan dari PT Kereta Api Indonesia (PT KAI). PT KAI, kata Cholik, akan menggunakan kereta tersebut untuk menambah angkutan Lebaran tahun 2016.

Cholik menambahkan bahwa secara umum Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan merupakan pemesan terbesar di PT INKA dengan capaian 75 hingga 80 persen dari seluruh kontrak. Sisanya, merupakan pesanan negara lain dan swasta.

Untuk kereta pesanan negara lain, kata Cholik, PT INKA telah mengerjakan pesanan dari Bangladesh, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Australia.

Cholik menambahkan kereta pesanan dari Bangladesh, PT INKA nilai kontraknya mencapai 72 juta dolar AS atau sekitar Rp 900 miliar. PT INKA berencana mengirimkan kereta pada tahap pertama ke Bangladesh pada akhir Maret 2016 dengan jumlah mencapai 15 unit dari total pesanan 150 kereta atau gerbong. PT INKA akan menyerahkan sisanya secara bertahap hingga akhir tahun 2016 sesuai masa berlaku kontrak pemesanan.

Baca juga artikel terkait KEMENTERIAN PERHUBUNGAN atau tulisan lainnya

Reporter: Agung DH