Menuju konten utama

Proyek Pabrik Smelter Nikel HPAL Dimulai di Pomalaa

CEO PT. Vale Indonesia menuturkan proyek ini sudah masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional. Dengan nilai investasi mencapai Rp67,5 triliun.

Proyek Pabrik Smelter Nikel HPAL Dimulai di Pomalaa
Ilustrasi Smelter. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meresmikan pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian nikel PT Vale Indonesia Tbk di Blok Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Dia mengatakan proyek tersebut adalah komitmen pemerintah mendukung langkah hilirisasi nikel.

"Proyek ini harus jalan karena proyek ini membangun satu ekosistem, bukan membangun satu proyek. Kita ingin membangun suatu ekosistem untuk satu litium baterai yang nanti bisa lari ke mobil listrik, bisa lari ke mana-mana,” katanya dikutip dari Antara, Senin (28/11/2022).

Dia optimistis pabrik High Pressure Acid Leaching (HPAL) tersebut akan menjadi yang terbesar produksinya di dunia.

"HPAL yang terbesar di dunia itu ada di Indonesia dan orang nggak bisa bikin baterai kalau nggak ada HPAL ini. Jadi HPAL ini menjadikan satu ekosistem yang sangat penting buat kita,” bebernya.

Tidak hanya itu, kinerja perusahaan juga terlihat dari hasil pabrik pengolahan nikel HPAL milik PT. Vale Indonesia Tbk di Morowali Sulawesi Tengah. Dia juga yakin proyek tersebut akan mendorong produksi HPAL hingga perkembangan Electric Vehicle (EV) di tanah air karena produksi maupun teknologinya telah berkembang pesat.

"Kenapa saya setuju proyek ini ? Karena saya kenal Chairman Chen ini. Saya bersama-sama dengannya pergi ke Jerman negosiasi dengan BMW dengan VW. Dan dia dikejar-kejar karena punya teknologi yang bagus. Jadi begitu saya dengar dia kawin dengan PT. Vale Indonesia, saya bilang ini adalah pilihan yang tepat,” bebernya.

Sementara itu, CEO PT. Vale Indonesia Febriany Eddy menjelaskan proyek ini ditargetkan mampu memproduksi 120.000 ton nikel dan 15.000 ton kobalt per tahunnya.

“Proyek ini sudah masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional. Dengan nilai investasi mencapai Rp67,5 triliun dan merupakan pabrik HPAL terbesar," katanya.

Kemudian dia juga memastikan seluruh kegiatan operasi di bawah PT Vale Indonesia merupakan investasi yang bertanggung jawab dan patuh pada prinsip keberlanjutan dengan menggunakan teknologi HPAL yang disediakan oleh Huayou, yang nantinya secara bertahap akan ada beberapa pengalihdayaan kepada tenaga kerja Indonesia.

Dia juga mengatakan akan terus menjadi mitra bagi masyarakat lokal dan memastikan keseimbangan ekonomi, ekologi, dan dampak sosial. Ia juga berharap, dengan dimulainya proyek pembangunan ini akan dapat menyerap tenaga kerja lokal hingga 12.000 orang dari pabrik dan tambang.

Febriany menerangkan pengolahan nikel dilakukan dengan teknologi High Pressure Acid Leaching atau HPAL. Produk Mix Hydroxide Precipitate (MHP) sendiri, diketahui bisa digunakan sebagai salah satu komponen baterai yang bisa digunakan untuk kendaraan listrik.

Kata dia, blok seluas lebih dari 20.000 hektar ini nantinya terbagi atas tiga bagian yakni area tambang, smelter atau pabrik pengolahan nikel dan port atau pelabuhan di Blok Polamaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Baca juga artikel terkait HILIRISASI NIKEL

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Editor: Intan Umbari Prihatin