tirto.id - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani dijadwalkan akan bertemu dengan 13 perwakilan investor Amerika Serikat (AS) yang berminat menanamkan modal di Indonesia.
"Ke-13 investor itu di antaranya bidang industri migas, industri logam, industri farmasi, industri pertambangan, industri botol dari kaca, industri otomotif, industri pengolahan data, industri pertahanan dan perbankan," kata Franky dalam siaran pers di Jakarta, Senin (23/5/2016).
Franky mengatakan, pertemuan dengan perusahaan-perusahaan AS tersebut di sektor-sektor yang potensial itu merupakan permintaan dari pihak investor terkait.
"Ini menunjukkan bahwa minat investasi dari Amerika Serikat sebenarnya cukup besar. Dari data foreign direct investment [FDI], Market outward investment mereka terbesar di dunia," ujar Franky, sembari menambahkan bahwa namun demikian, realisasi investasi yang masuk ke Indonesia masih belum menunjukkan potensi tersebut.
BKPM mencatat, AS menempati peringkat 21 negara asal investasi yang pada triwulan pertama 2016, realisasi investasi AS yang masuk sebesar 10 juta dolar AS.
Oleh karena itu, menurut Franky, BKPM mengintensifkan kegiatan pemasaran serta promosi investasi yang efektif dan fokus terhadap pemenuhan kebutuhan perusahaan yang berminat untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
"Dalam kesempatan ini kami juga akan menyampaikan perubahan paradigma di BKPM dari rezim perizinan menjadi rezim pelayanan," ujar Franky.
Franky direncanakan melakukan kegiatan pemasaran investasi di Amerika Serikat dan Kanada pada 23-28 Mei 2016.
Tercatat ada lima forum bisnis yang akan diselenggarakan di lima kota di kedua negara yakni di Washington DC, Salt Lake City, dan Los Angeles untuk Amerika Serikat, serta Toronto dan Montreal untuk Kanada.
Selain itu, akan diadakan pula pertemuan "one-on-one" dengan perusahaan-perusahaan di kedua negara yang sudah mengindikasikan minat berinvestasi ke Indonesia, baik yang melakukan investasi baru maupun perluasan investasi.
Amerika Serikat tergolong negara prioritas pemasaran investasi. Dari data yang dimiliki oleh BKPM pada tahun 2015, nilai realisasi investasi AS mencapai 893 juta dolar AS terdiri dari 261 proyek dengan didominasi oleh sektor-sektor pertambangan.
Dari sisi komitmen, tercatat masuknya komitmen investasi senilai 4,8 miliar dolar AS yang terdiri dari 76 proyek.
Penulis: Yantina Debora
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara