Menuju konten utama

Profil Rumah Sakit Indonesia di Gaza Palestina dan Sejarahnya

Profil Rumah Sakit Indonesia di Palestina berlokasi di Bayt Lahiya, Gaza Utara yang dibangun oleh sukarelawan Indonesia. Berikut informasi selengkapnya.

Profil Rumah Sakit Indonesia di Gaza Palestina dan Sejarahnya
Bangunan Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, Palestina. (ANTARA/HO MER-C)

tirto.id - Profil Rumah Sakit Indonesia di Palestina berlokasi di Bayt Lahiya, Gaza Utara. Sejarah pendiriannya lekat dengan nama organisasi kemanusiaan yang khusus memegang bidang medis, MER-C (Medical Emergency Rescue Committee).

Pada 1 Januari 2009, tim kesehatan MER-C dengan pemerintah Indonesia pergi ke Gaza demi memberikan bantuan. Tindakan ini dilakukan karena Israel menyerang Gaza mulai 27 Desember 2008.

Kendati demikian, organisasi tersebut baru berhasil memasuki Gaza pada 17 Januari 2009. Di wilayah konflik tersebut, mereka ikut serta membantu pengobatan di Rumah Sakit Asy Syifa, Gaza Tengah.

Kala itu tim relawan itu menyaksikan tempat tersebut mengalami lonjakan pasien. Bahkan, para tenaga medis di rumah sakit itu merasa kewalahan menerima korban perang. Di antaranya kebanyakan mengalami luka dan trauma berat akibat kehilangan anggota tubuh.

Latar belakang tersebut menjadi landasan utama pendirian Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina. Dalam waktu dekat ini, rumah sakit tersebut sempat memperoleh serangan dari Israel karena diduga menyediakan terowongan untuk Hamas. Hingga pada tanggal 7 Oktober 2023 kemarin dikabarkan ada satu petugas lokal tewas di sekitar sana.

Sejarah Pendirian Rumah Sakit Indonesia di Palestina

Sebagaimana dikutip dari laman resmi MER-C, tim mereka mengungkapkan rencana pembangunan RSI di Gaza pada 23 Januari 2009. Kala itu hal yang dilihat dari MER-C adalah banyaknya donasi dari Indonesia dan dibutuhkannya sarana kesehatan tambahan yang bisa menyembuhkan trauma.

Rencana pembangunannya pun disambut hangat oleh Menteri Kesehatan Palestina dr. Bassim Naim.

Selanjutnya, diadakan penandatanganan MOU pembangunan rumah sakit. Indonesia diwakili dr. Joserizal dan Palestina diwakili menteri kesehatannya.

Lanjut setelah itu, MOU tersebut diproses hingga kemunculan tanah wakaf dari Perdana Menteri Palestina Ismail Haniya. Rancangan desain bangunannya dijelaskan oleh insinyur dan dokter MER-C pada Juli 2010 silam.

Pembangunan Rumah Sakit Indonesia dimulai pada 14 Mei 2011. Pendiriannya untuk tahap pertama selesai pada 28 April 2012, terdiri atas 2 lantai, 1 basement, dan 1 area tengah.

Sementara itu, tahap pembangunan keduanya dilakukan mulai 1 November 2012-awal 2014. Berbeda dari proses pertamanya, tahap 2 ini berfokus pada bidang arsitektur dan mekanikal elektrikal (ME).

Dalam proses pembangunannya, tepatnya pada 23 Juli 2013, Rumah Sakit Indonesia sempat dikunjungi Ismail Haniya. Pria ini kala itu berbuka puasa bersama dengan beberapa relawan RSI yang sedang berada di sana.

Profil Rumah Sakit Indonesia di Palestina dan Faktanya

Rumah Sakit Indonesia yang berada di Bayt Lahiya, Gaza Utara, Palestina, dibangun di atas tanah wakaf dari Ismail Haniya. Luas bidang tanah yang dibangun sarana kesehatan tersebut sebesar 16.261 meter persegi.

Faktanya, rumah sakit ini dibangun dengan menggunakan dana sumbangan masyarakat Indonesia secara penuh. Oleh sebab itu, bangunan tersebut diberi nama “Rumah Sakit Indonesia”.

Sehubungan dengan itu, rumah sakit ini dirancang oleh sukarelawan dari Indonesia. Beberapa relawan Merah-Putih telah berhasil membangun bagian struktur, bidang arsitektur, sampai bagian teknis ME-nya.

Bangunan yang baru selesai dibangun pada 2014 ini dianggap sebagai yang terunik. Kemudian, tercatat juga sebagai bangunan yang paling besar di sana.

Berikut ini profil Rumah Sakit Indonesia jika disajikan secara daftar.

  • Nama Bangunan: Rumah Sakit Indonesia
  • Luas Tanah: 16.261 meter persegi (wakaf dari pemerintah Palestina)
  • Lokasi: Bayt Lahiya, Gaza Utara, Palestina
  • Pembangunan: 14 Mei 2011-28 April 2012 (Tahap 1) dan 1 November 2012-awal 2014 (Tahap 2)
  • Dana: Masyarakat Indonesia sepenuhnya
  • Dibangun oleh: Tim MER-C dan Sukarelawan Indonesia.

Baca juga artikel terkait ISRAEL PALESTINA atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Yulaika Ramadhani