tirto.id - Israel terus menyerang Rumah Sakit Indonesia yang ada di Gaza. Alasannya, rumah sakit tersebut dituding memiliki terowongan yang digunakan oleh Hamas untuk bergerilya. Lalu, bagaimana fakta yang sesungguhnya?
Menurut hukum humaniter internasional, peperangan dilarang menargetkan warga sipil atau merusak fasilitas umum seperti rumah sakit dan tempat ibadah. Namun, dalam konflik yang terjadi di Palestina, Israel terus melakukan serangan terhadap banyak rumah sakit di jalur Gaza sehingga memakan banyak korban.
Juru bicara militer Israel Brigjen Daniel Hagari berdalih bahwa serangan tersebut bertujuan untuk melenyapkan Hamas. Menurutnya, Hamas secara sistematis telah menyamarkan markas operasinya di bawah beberapa bangunan rumah sakit, termasuk rumah sakit Indonesia di Gaza bagian utara.
Tak hanya itu, berdasarkan informasi intelijen dan citra satelit yang dikumpulkan oleh pihak Israel, Daniel Hagari mengungkapkan adanya peluncur roket di dekat RS Indonesia. Hamas pun dituding memperoleh bahan bakar dari rumah sakit dan menimbunnya di bawah bangunan tersebut.
Sementara itu, rumah sakit Indonesia yang ada di Gaza utara kini menjadi satu-satunya rumah sakit yang masih beroperasi dan memiliki fasilitas memadai di wilayah tersebut. Saat ini diperkirakan ada sekitar 5.000 warga Palestina yang dirawat di sana dan jumlah tersebut sebenarnya sudah melebihi kapasitas yang ada.
Mirisnya lagi, rumah sakit ini pun sekarang mengalami krisis energi karena tidak ada aliran listrik. Bangunan ini dilaporkan hanya bertahan dengan satu generator yang sekarang mulai kekurangan bahan bakar. Hal ini disebabkan oleh blokade jalan yang dilakukan oleh Israel sehingga pasokan bahan bakar tidak sampai ke jalur Gaza.
Fakta Terowongan Hamas di Rumah Sakit Indonesia di Gaza
Pemerintah Indonesia menjawab tudingan Israel mengenai terowongan Hamas yang diduga ada di bawah tanah RS Indonesia di Gaza. Melalui juru bicaranya, Kementerian Luar Negeri RI mengungkapkan bahwa RS Indonesia merupakan fasilitas kesehatan yang didirikan murni untuk tujuan kemanusiaan.
Hal serupa juga disampaikan oleh Farid Thalib selaku Kepala Tim Pembangunan Rumah Sakit Indonesia-Palestina. Dilansir dari Antara News, Farid menegaskan bahwa apa yang dikatakan oleh pihak Israel mengenai terowongan tersebut tidak benar.
Menurut Farid, terowongan Hamas tidak ada di RS Indonesia. Sejumlah foto yang dirilis oleh Israel soal terowongan di RS Indonesia tersebut juga tidak benar dan merupakan tuduhan serius yang tidak mendasar.
Rumah sakit itu sendiri dibangun menggunakan uang sumbangan dari rakyat Indonesia dan benar-benar dibangun atas misi kemanusiaan, bukan untuk tujuan lain. Karena itu, Farid berharap agar Israel tidak lagi menyerang rumah sakit maupun fasilitas umum lainnya di Palestina.
Terkait tuduhan pihak Israel, Farid mengaku akan berkoordinasi dengan pemerintah Indonesia untuk meminta pertanggungjawaban dari penyebar informasi. Pasalnya, kabar soal terowongan tersebut termasuk hoax yang bisa merugikan warga Palestina.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Nur Hidayah Perwitasari