tirto.id - Teks editorial tentang Palestina adalah jenis artikel yang berfokus pada pendapat, analisis, dan komentar mengenai konflik Israel-Palestina.
Editorial ini biasanya dipublikasikan di media cetak, daring, atau saluran berita, dan bertujuan untuk memberikan pandangan, interpretasi, atau saran mengenai situasi politik, konflik, hak asasi manusia, atau topik-topik lain yang berkaitan dengan Palestina.
Editorial tentang Palestina biasanya mencoba untuk memberikan sudut pandang terhadap isu-isu hak asasi manusia, termasuk masalah pengungsi Palestina, akses ke pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan.
Teks editorial tentang Palestina sering kali mencerminkan berbagai pendapat dan pandangan yang ada di masyarakat, baik itu dari sudut pandang politik, sosial, atau kemanusiaan. Tujuannya adalah untuk mendiskusikan isu-isu kompleks yang mempengaruhi Palestina dan memberikan wawasan yang lebih dalam kepada pembaca.
Contoh Teks Editorial tentang Palestina
Perhatian dunia saat ini tertuju pada peperangan antara Israel dan Palestina. Sudah banyak respons yang ditunjukkan dunia dalam menghadapi krisis kemanusiaan yang terjadi di Palestina.
Aksi mendukung Palestina digelar di berbagai negara, seperti Indonesia, Inggris, Amerika, Jerman, Italia, hingga Turki. Aksi dukungan pun ramai ditunjukkan melalui berbagai media sosial, termasuk juga aksi dukungan simbolik melalui ikon buah semangka yang merupakan representasi dari bendera Palestina.
Selain itu, informasi update terkait Palestina juga dapat diakses melalui media, baik dari media massa maupun media sosial. Begitulah cara dunia mengetahui apa yang sedang terjadi di Palestina. Oleh karena itu, media berperan penting dalam menyampaikan informasi faktualnya.
Pandangan suatu media terhadap pemberitaan sebuah peristiwa dapat diamati melalui teks editorial. Teks editorial merupakan artikel dalam sebuah media yang berisi pendapat atau pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa yang aktual dan hangat dibicarakan.
Begitu pula dalam penyikapan terhadap peristiwa yang berlangsung di Palestina, media massa akan menyampaikannya melalui teks editorial. Berikut adalah contoh teks editorial tentang Palestina beserta link PDF.
Cuplikan Beberapa Alinea Teks Editorial tentang Palestina
Palestina menangis dan menjerit tapi tak satupun kekuatan di dunia mampu menghentikan kebiadaban tentara Israel yang membantai warga Palestina terutama perempuan dan anak-anak. Tragedi kemanusiaan yang telah menelan korban jiwa lebih dari seribu orang warga Palestina tak berdosa telah membangkitkan simpati dan solidaritas warga dunia terutama umat Islam. Aksi demonstrasi, kecaman, penggalangan dana, pengiriman bantuan hingga mujahidin marak dilakukan dan hampir tiap saat diberitakan di media massa.
Tragedi ini dalam jangka panjang tidak hanya masalah korban yang begitu banyak di pihak Palestina dan kekalahan perang dari sebuah negara yang baru muncul dalam peta dunia khususnya, tetapi secara umum tragedi ini juga kembali meneguhkan para intelektual Muslim untuk mempertanyakan kembali apa yang oleh Muhammad Abied al-Jabiri disebut turats. Sampai saat ini sudah banyak para tokoh intelektual Muslim memberikan sumbangsih pemikiran dalam rangka rereading, renewal, reacting terhadap bangunan turats tersebut, tapi sumbangsih tersebut baru pada tahap discourse dan belum begitu landing apalagi aplikatif secara massal dan membentuk sebuah sistem.
Proses di atas memang akan berjalan lama berdasarkan siklus perjalanan sejarah, tapi kalau proyek di atas berjalan lancar suatu ketika akan bermuara pada suatu penemuan sistem yang established dan kokoh kuat; sebuah peradaban baru yang mampu menjawab sekian problematika yang sedang dihadapi umat Islam. Tesis ini mungkin terkesan klise tapi sampai kapan umat ini harus tergantung pada peradaban Barat yang hingga saat ini selalu memperlakukan secara tidak adil, haruskah umat ini senantiasa menghiba, mengemis, dan merendahkan kehormatan dan harga dirinya sendiri di bawah kaki sebuah peradaban yang angkuh.
Selama ini umat Islam tidak sadar bahwa dalam dirinya sebetulnya masih tersimpan potensi yang sangat ditakuti dan dikhawatirkan bahkan selalu menjadi hantu sepanjang sejarah peradaban Barat. Sekadar mengingatkan dan tidak bermaksud untuk romantisme masa lalu, umat ini pernah memiliki sejarah sebagai kaum yang lebih baik mati syahid atau hidup mulia, umat ini pernah juga memiliki kesatuan sistem politik yang membentang panjang dari Asia Tengah, Afrika Barat hingga Eropa. Di era modern sebagian besar minyak, yang menjadi bahan bakar utama segala peralatan tempur canggih di dunia termasuk peralatan tempur Israel, muncul dari dalam perut bumi mayoritas negara-negara Muslim. Persoalannya adalah kenapa potensi tersebut tidak dimanfaatkan kembali sekadar misalnya untuk menjaga kehormatan umat ini dari agresor Zionis Israel?
Lanjutan teks editorial tersebut dapat diakses secara lengkap melalui tautan berikut yang tersaji dalam format PDF.
TEKS EDITORIAL TENTANG PALESTINA (PDF)
TEKS EDITORIAL TENTANG PALESTINA (ITS NEWS)
Penjajahan Israel atas Palestina kian memuncak dengan berlangsungnya peperangan selama bulan Oktober hingga November 2023. Kurang lebih sudah sebulan masyarakat Palestina diserang secara oleh Israel yang mengakibatkan jatuhnya korban warga Palestina mencapai angka 9.000.
Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan di Gaza, sebagian besar warga Palestina yang meninggal adalah perempuan dan anak-anak. Serangan udara Israel menyasar pemukiman warga hingga berbagai fasilitas umum, seperti rumah sakit dan sekolah.
Dua rumah sakit yang menjadi target rudal Israel adalah Rumah Sakit Shifa dan Al-Quds yang berlokasi di Kota Gaza. Selama ini, RS. Al-Quds menjadi tempat perlindungan bagi sekitar 14 ribu warga dan RS. Shifa menampung setidaknya 50 ribu orang.
Serangan udara Israel di kota Jenin, Tepi Barat juga menyasar daerah dekat Rumah Sakit Ibnu Sina. Melansir Al-Jazeera, berdasarkan informasi kantor berita Palestina (WAFA), seorang korban bernama Amir Abdullah Sharbaji yang tewas akibat luka peluru tajam yang dilepaskan pasukan Israel, sedangkan 7 orang lainnya mengalami luka-luka.
Sejarah panjang pendudukan Israel di atas tanah Palestina melatarbelakangi berbagai peristiwa peperangan yang terus berlangsung hingga saat ini. Adapun eskalasi peperangan yang dimulai pada Oktober 2023 lalu bermula pada Sabtu, 7 Oktober 2023 saat Hamas meluncurkan roket ke Israel.
Aksi Hamas tersebut kemudian dibalas dengan serangan udara oleh Israel ke Gaza yang hingga kini terus terjadi. Selang satu hari, yakni 8 Oktober 2023 Israel menyatakan perang melawan Hamas dengan menyasar Gaza yang dianggap sebagai basis Hamas.
Editor: Yulaika Ramadhani