Presiden Joko Widodo menunjuk Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Tito Karnavian sebagai calon tunggal kapolri mengantikan Jenderal (Pol) Badrodin Haiti yang akan memasuki usia pensiun.
Tito baru dilantik Jokowi sebagai Kepala BNPT pada 16 Maret 2016. Pangkat Tito pun baru dinaikkan menjadi bintang tiga pada 12 April 2016. Karier Tito terbilang melesat cepat berkat prestasi yang dicapainya
Karier gemilang Tito bisa dilihat dari kesuksesannya semasa sekolah. Tito lulusan terbaik Akpol tahun 1987 dengan menerima penghargaan Adhi Makayasa.
Setelah menyelesaikan pendidikan di University of Exeter di Inggris tahun 1993 dan meraih gelar MA dalam bidang Police Studies, Tito melanjukan lagi di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) di Jakarta tahun 1996 dan meraih gelar S-1 dalam bidang Ilmu Kepolisian.Di PTIK, ia kembali menjadi lulusan terbaik dan mendapatkan Bintang Wiyata Cendekia.
Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Polda Metro Jaya sejak 12 Juni 2015, prestasi kepemimpinannya layak diapresiasikan.
Tahun 2001, Tito memimpin tim Kobra dan berhasil menangkap Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, putra Presiden pertama RI Soeharto, dalam kasus pembunuhan hakim agung Syafiuddin Kartasasmita.
Dia pun berpengalaman di bidang terorisme. Prestasi besar yang ia peroleh saat memimpin tim Densus 88 Polda Metro Jaya, adalah penangkapan teroris Azahari Husin dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, pada 2005. Selain itu, ia juga membongkar jaringan teroris pimpinan Noordin M Top tahun 2009.
Foto : Antara dan Teks : TF Subarkah
Tito baru dilantik Jokowi sebagai Kepala BNPT pada 16 Maret 2016. Pangkat Tito pun baru dinaikkan menjadi bintang tiga pada 12 April 2016. Karier Tito terbilang melesat cepat berkat prestasi yang dicapainya
Karier gemilang Tito bisa dilihat dari kesuksesannya semasa sekolah. Tito lulusan terbaik Akpol tahun 1987 dengan menerima penghargaan Adhi Makayasa.
Setelah menyelesaikan pendidikan di University of Exeter di Inggris tahun 1993 dan meraih gelar MA dalam bidang Police Studies, Tito melanjukan lagi di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) di Jakarta tahun 1996 dan meraih gelar S-1 dalam bidang Ilmu Kepolisian.Di PTIK, ia kembali menjadi lulusan terbaik dan mendapatkan Bintang Wiyata Cendekia.
Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Polda Metro Jaya sejak 12 Juni 2015, prestasi kepemimpinannya layak diapresiasikan.
Tahun 2001, Tito memimpin tim Kobra dan berhasil menangkap Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, putra Presiden pertama RI Soeharto, dalam kasus pembunuhan hakim agung Syafiuddin Kartasasmita.
Dia pun berpengalaman di bidang terorisme. Prestasi besar yang ia peroleh saat memimpin tim Densus 88 Polda Metro Jaya, adalah penangkapan teroris Azahari Husin dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, pada 2005. Selain itu, ia juga membongkar jaringan teroris pimpinan Noordin M Top tahun 2009.
Foto : Antara dan Teks : TF Subarkah