Menuju konten utama

Presiden Sebut Perbedaan Bukan Penghalang Keharmonisan

"Sekali lagi bukan penghalang bagi kita hidup dalam keharmonisan, dalam kehidupan sehari-hari yang saling menghormati, saling membantu dan saling membangun solidaritas sosial yang kokoh," kata Presiden.

Presiden Sebut Perbedaan Bukan Penghalang Keharmonisan
Presiden Joko Widodo mengenakan Jaket Bomber saat menyampaikan tanggapan terkait unjuk rasa 4 November di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (5/11). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

tirto.id - Perbedaan latar belakang suku, agama, dan budaya tidak menjadi penghalang masyarakat Indonesia untuk bersatu dan bukan pula penghalang untuk hidup dalam keharmonisan.

Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo saat menghadiri Dharmasanti Nasional Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1939 di Jakarta, Sabtu (22/4/2017).

"Sekali lagi bukan penghalang bagi kita hidup dalam keharmonisan, dalam kehidupan sehari-hari yang saling menghormati, saling membantu dan saling membangun solidaritas sosial yang kokoh," kata Presiden.

Lebih lanjut Jokowi menjelaskan bahwa Indonesia memiliki 714 suku atau menurut data BPS 1.340 suku, dimana semua perbedaan itu tidak harus diseragamkan dan tidak juga harus ditiadakan dan bahkan dilenyapkan.

"Semua perbedaan dan keragaman itu justru harus diikat oleh tali-tali persaudaraan, tali-tali kebersamaan dan tali tali persatuan," tegasnya.

Indonesia, kata Presiden, harus bersyukur karena dalam mengelola keragaman dan mengolah kemajemukan bangsa Indonesia memiliki Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.

"Pancasila sebagai dasar negara, Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa dan pemersatu kita semuanya. Kita juga mempunyai Bhineka Tunggal Ika yang menjadi pilar kebangsaan yang kokoh untuk mencegah dan merawat Indonesia yang majemuk," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan pilar kebangsaan berfungsi untuk mewujudkan Indonesia yang bersatu, harmonis dan damai.

"Saya yakin dengan berpegang pada Pancasila dengan menjunjung tinggi semua Tunggal Ika kita akan tetap bersatu dan bersatu kita akan maju bersama akan sejahtera bersama untuk menyongsong masa depan bangsa," katanya.

Pada kesempatan itu, Presiden juga mengucapkan selamat menyambut tahun baru Saka 1939 kepada seluruh umat Hindu di seluruh pelosok Tanah Air.

"Disertai dengan ucapan selamat hari Nyepi dan juga selamat hari raya Galungan dan Kuningan. Semoga perayaan Nyepi yang waktunya berdekatan dengan hari raya Galungan dan Kuningan bisa memberikan keheningan jiwa rasa santi atau kedamaian dan juga jaga dia itu atau kesejahteraan bagi kita semuanya," kata Presiden.

Baca juga artikel terkait BHINEKA TUNGGAL IKA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto