Menuju konten utama

Presiden Maduro Rombak Kabinet usai Menang Pemilu Venezuela

Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, merombak sejumlah pejabat di jabatan strategis setelah memenangkan pemilu pada 28 Juli 2024 lalu.

Presiden Maduro Rombak Kabinet usai Menang Pemilu Venezuela
Presiden Venezuela Nicolas Maduro menghadiri pertemuan dengan perwakilan internasional yang mendukung pemerintahannya di Karakas, Venezuela, Selasa (26/2/2019). Gambar diambil 26 Februari 2019. ANTARA FOTO/Miraflores Palace/Handout via REUTERS/djo

tirto.id - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, merombak kabinetnya setelah memenangkan pemilu pada Selasa (27/8/2024). Sejumlah jabatan yang dirotasi antara lain menteri keuangan, Direktur PDVSA (perusahaan minyak dan gas bumi milik pemerintah Venezuela), menteri perindustrian, dan menteri perminyakan di tengah kontroversi hasil pemilu pada Juli 2024 lalu.

Mengutip dari VOA Indonesia, Maduro mengangkat Anabel Pereira sebagai menteri keuangan baru. Kemudian mengangkat Hector Obregon sebagai presiden direktur dari PDVSA baru, menggantikan Pedro Tellchea, yang diangkat sebagai Menteri Perindustrian.

Wakil Presiden Venezuela, Delcy Rodriguez, tetap bertahan pada jabatannya, tetapi merangkap sebagai menteri perminyakan.

Sementara itu, Yvan Gil dan Vladimir Padrino akan tetap bertahan sebagai menteri luar negeri dan menteri pertahanan.

Sementara itu, Diosdado Cabello, yang merupakan pemimpin partai berkuasa (PSUV) sekaligus sekutu terdekat dari pendahulu Maduro, Hugo Chavez, akan menjadi menteri dalam negeri, kehakiman dan perdamaian. Cabello kembali ke kabinet setelah menjadi Wakil Pemimpin PSUV. Cabello adalah mantan wakil presiden dan anggota parlemen. Ia pun pernah menjabat sebagai menteri dalam negeri dan kehakiman pada awal 2000-an.

Maduro mengklaim, perubahan kabinet sebagai upaya untuk bertransisi ke Venezuela yang lebih baik.

"Renovasi besar dari pemerintahan nasional, dan kami membentuk tim baru, yang akan membantu kami bertransisi dalam segala bidang menuju era yang barum membuka jalur baru ... mempercepat perubahan yang dibutuhkan oleh orang-orang," ujar Maduro dalam pengumumannya sebagaimana dikutip dari VOA Indonesia, Rabu (28/8/2024).

Hingga saat ini, perselisihan hasil pemilu yang digelar pada 28 Juli lalu memicu kritik dari dunia internasional agar perhitungan suara lengkap dirilis ke publik. Perselisihan tersebut juga menimbulkan aksi protes yang menelan korban jiwa. Sejumlah pihak pun mendorong kejaksaan untuk menyelidiki kelompok oposisi dan menangkap para jurnalis.

Puluhan karyawan PDVSA, kementerian perminyakan dan sejumlah sektor layanan publik dipaksa mengundurkan diri setelah pemilihan akibat berbeda pandangan politik dengan rezim Maduro.

Sumber: VOA Indonesia

#voaindonesia

Baca juga artikel terkait INTERNASIONAL atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Intan Umbari Prihatin