tirto.id -
Ia mengatakan, program itu bukan sekadar janji kosong.
Prabowo mengklaim bahwa rencana penurunan TDL itu sudah dibahas bersama ahli dan tim pemenangannnya.
"Setelah dia (Rizal Ramli) hitung-hitung dia katakan enggak pak 100 hari pertama (bisa turun). Saya bilang ke dia, eh bung Rizal jangan ngarang kamu, saya mau bicara di senayan saya mau bicara di depan ratusan ribu rakyat Indonesia jangan sampai saya bohong. (kata dia) tidak pak, tidak pak ini hitungan pak bisa kita turunkan," jelas dia di GBK, Minggu (7/4/2019).
Ketika ditanya apa alasan tarif dasar listrik saat ini mahal. Dalam hasil diskusinya dengan Rizal Ramli, Prabowo menjelaskan, ada banyak orang yang minta setoran dalam penentuan tarif listrik.
"Jadi kenapa selama ini tinggi, Rizal Ramli jawab biasa pak, banyak yang minta setoran," kata dia.
Prabowo Subianto dalam orasi politiknya di GBK juga kembali mengungkit soal kebocoran pendapatan negara yang dialami Indonesia saat ini.
Ia pun mengaku dapat data pendukung yang bisa membuktikan adanya kebocoran tersebut.
Ia lantas mengutip pernyataan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum lama ini yang mengungkap bahwa ada kebocoran pendapatan negara hingga Rp2.000 triliun.
“Tiga hari lalu KPK Komisi Pemberantasan Korupsi dia mengatakan yang bocor Rp2.000 triliun. Selama ini Prabowo mengatakan Rp1.000 triliun hilang, KPK mengatakan Rp2.000 triliun hilang," ujar Prabowo dalam orasinya pada kampanye akbar di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (7/4/2019).
Prabowo menambahkan, data KPK itu menjadi bukti pernyataannya selama ini yang menyebut ada kebocoran pendapatan negara.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Nur Hidayah Perwitasari