tirto.id - Kepala Daerah Kerja (Daker) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Haryanto mengingatkan agar jemaah haji menyimpan paspor dengan baik agar tidak hilang.
Hal ini sebagai imbauan fase kepulangan jemaah haji yang secara bertahap diberangkatkan ke Tanah Air melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. Jemaah akan menerima kembali paspornya sebagai kelengkapan proses kepulangan di Bandara.
“Hingga hari kelima masa kepulangan dari Bandara Madinah, terjadi tiga peristiwa kehilangan paspor dari 3 kloter yang berbeda. Saya harap jemaah haji bisa menjaga dokumen paspornya dengan baik,” pesan Haryanto di Madinah dalam keterangan resmi diterima Selasa (25/7/2023).
Paspor yang dibagikan kepada jemaah haji setibanya di Bandara dibutuhkan dalam pemeriksaan imigrasi sebelum jemaah masuk ke ruang tunggu pesawat. Namun kata Haryanto, ada saja jemaah haji yang lupa meletakkannya.
“Kadang ada menitipkan ke orang dekatnya ada yang lupa, jatuh ketika di paviliun, atau pas ke kamar mandi. Jemaah haji ada saja yang ketika sampai di paviliun masih sibuk bongkar barang bawaan. Ini salah satu bisa terjadi hilangnya paspor," papar Haryanto.
Dari tiga kasus kehilangan paspor, Haryanto berkoordinasi dengan bagian Imigrasi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah untuk segera menerbitkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP).
Agar kejadian serupa tidak terulang, Haryanto berpesan setiap jemaah haji hendaknya memeriksa kembali barang bawaannya, jangan sampai ada yang tertinggal.
“Tiga jemaah haji yang kehilangan paspor dan telah diganti dengan penerbitan SPLP. Mereka berasal dari kloter 1 Embarkasi Aceh (BTJ 01), kloter 1 Embarkasi Banjarmasin (BDJ 01), dan kloter 32 Embarkasi Surabaya (SUB 32). Alhamdulillah SPLP bisa segera terbit sehingga mereka bisa ikut terbang bersama kloternya,” sebut Haryanto.
Sampai 24 Juli 2023, tercatat sudah ada 140.080 jemaah haji Indonesia yang pulang ke Tanah Air. Mereka tergabung dalam 370 kloter.
Haryanto menambahkan tahun ini tidak banyak ditemukan barang bawaan jemaah haji yang berlebih.
“Tidak seperti kloter-kloter awal di Bandara Jeddah, masih terdapat barang-barang bawaan yang di sweeping oleh pihak maskapai penerbangan,” kata Haryanto.
Penulis: Mochammad Fajar Nur
Editor: Gilang Ramadhan