tirto.id - Konsul Haji pada Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Nasrullah Jasam mengatakan Indonesia mendapatkan kuota haji 1445 H/2024 M sebanyak 221.000 jemaah.
Tahapan penyelenggaraan haji dimulai pada 30 Juni 2023 dengan agenda penyerahan dokumen pekerjaan dan pengumuman kuota haji.
Pada 16 September 2023 akan dilakukan rapat persiapan, pembukaan e-hajj untuk memasukkan data, pengumuman daftar perusahaan yang mendapatkan izin.
Hal itu dijelaskan Nasrullah saat menerima kunjungan Konsul Haji Singapura, Taufiq Majeed dan Mohammad Faizal bin Abdul Hadthi selaku Head Hajj Service Singapura. Sementara Singapura mendapat kuota 900 jemaah.
"Di tanggal yang sama, dibuka juga kontrak penerbangan dan aktivasi rekening pada e-hajj," kata Nasrullah melalui keterangan tertulis, Senin (24/7/2023).
Selanjutnya pada 4 November 2023, digelar rapat persiapan paket pelayanan. Simposium dan pameran pelayanan haji dan umrah digelar pada 8 Januari 2024.
Sementara pada 24 Februari 2024, semua kontrak akomodasi dan layanan masyair ditargetkan sudah selesai.
Kemudian proses penerbitan visa akan dilakukan mulai 1 Maret hingga 29 April diikuti penutupan e-hajj.
"Awal kedatangan jemaah haji di Tanah Suci akan dilakukan mulai 9 Mei 2024," ucapnya.
Selain itu dalam pertemuannya tersebut, KJRI berdiskusi dengan Konsul Haji Singapura. Ia menjelaskan sebagaimana Indonesia, Singapura juga mengalami sejumlah kendala layanan selama di Arafah dan Mina. Hal itu disebabkan oleh layanan yang kurang optimal dari pihak Mashariq.
Mashariq adalah perusahaan swasta yang ditunjuk otoritas Arab Saudi untuk melayani jemaah haji dari beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
“Kami berdiskusi dan bertukar pengalaman tentang penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M,” ujarnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Gilang Ramadhan