tirto.id - Hasil survei terbaru dari lembaga survei PoliticaWave mencatat sebanyak 67 persen netizen memberikan respon positif terhadap kinerja pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden RI Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK). Survei yang dilakukan dari 21 Oktober 2015 hingga 10 Oktober 2016 itu mencatat ada 549.659 percakapan terkait politik hukum dan keamanan di media sosial yang terdiri dari 70 persen sentimen positif dan 30 persen sentimen negatif.
Pendiri PoliticaWave Yose Rizal dalam rilisnya, Kamis (20/10/2016) menyampaikan bahwa angka itu menunjukkan netizen merespons pemerintahan Jokowi-JK secara positif.
"Respons positif menunjukkan bahwa netizen mengapresiasi dan puas terhadap kinerja pemerintah. Sedangkan respon negatif menunjukkan bahwa netizen kecewa dan kurang puas terhadap kinerja pemerintah," ujar Yose.
Menurut Yose ada lima sub bidang topik pembicaraan dalam bidang polhukam, antara lain pemberantasan korupsi, kinerja lembaga negara, hukuman mati, penegakan hukum dan pemberantasan terorisme dan pembebasan sandera.
Di bidang ekonomi, kata Yose, ada lima sub bidang topik pembicaraan, yakni pengendalian harga, lapangan kerja dan pengangguran, iklim investasi, tax amnesty dan paket kebijakan ekonomi.
"Dalam bidang ekonomi, kami mencatat ada sebanyak 1.161.420 percakapan di media sosial yang terdiri dari 66 persen sentimen positif dan 34 persen sentimen negatif," ungkapnya.
Terakhir, Yose menyebutkan, ada 87.915 percakapan sosbudmas di media sosial yang terdiri dari 50 persen sentimen positif dan 50 persen sentimen negatif, dengan empat sub bidang topik, yaitu pelayanan kesehatan dan Kartu Indonesia Sehat, sistem pendidikan dan Kartu Indonesia Pintar, intoleransi dan radikalisme serta revolusi mental.
Sementara itu, saat berbicara kepada pewarta di lantai II Gedung III Kemensetneg, Jakarta, Rabu (19/10/2016) siang, Menteri Sekretariat Negara Pramono Anung menyebutkan bahwa kepuasan publik terhadap kerja pemerintahan Jokowi juga meningkat melebihi ekspektasi pada pemilu presiden lalu.
Mengutip hasil survei sejumlah lembaga, Pramono menyebutkan kepuasan publik, terutama pada kinerja presiden Jokowi, mencapai 66 hingga 68 persen.
“Itu artinya kepuasan itu melebihi dari apa yang diperoleh presiden ketika Pemilihan Presiden (Pilpres) pada waktu itu. Sehingga kalau mau menggunakan ukuran, inilah yang dipakai sebagai ukurannya,” sebut Pramono.
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH