Menuju konten utama

Poengky Ingin KPK Punya Cara Gaet Anak Muda Peduli Antikorupsi

Poengky Indarti ingin menghilangkan stigma bahwa jadi pejabat harus kaya, sehingga menghalakan segala cara salah satunya korupsi.

Poengky Ingin KPK Punya Cara Gaet Anak Muda Peduli Antikorupsi
Komisioner Kepolisian Nasional (Kompolnas) periode 2016-2020 dan 2020-2024, Poengky Indarti, saat mengikuti tes wawancara calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (18/9/2024). tirto.id/Auliya Umayna

tirto.id - Komisioner Kepolisian Nasional (Kompolnas) periode 2016-2020 dan 2020-2024, Poengky Indarti, menilai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus memiliki cara yang asyik guna menarik anak muda peduli pada pemberantasan korupsi.

Hal itu diungkapkan Poengky saat mengikuti tes wawancara pada seleksi calon pimpinan KPK, di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (18/9/2024).

"Misalnya dengan cara-cara khayalan, fun, atau dengan apa yang bisa diterima oleh masyarakat, mengajak generasi muda, kemudian untuk melakukan pencegahan-pencegahan antikorupsi dan terkait misalkan money politic," kata Poengky.

Poengky mengatakan dirinya akan mengadakan pendidikan-pendidikan antipolitik uang kepada generasi muda masyarakat Indonesia.

Dia menyebut, saat ini baik para penyelenggara negara maupun masyarakat, memiliki pemikiran bahwa saat menjadi pejabat harus memiliki taraf hidup yang lebih tinggi, sehingga menggunakan cara-cara tidak halal untuk memenuhi hal tersebut.

"Bahkan anak tetangga saya itu sederhana gini 'Bu Poengky, masa iya pejabat kok rumahnya ndak punya mobil, ndak punya pembantu, itu enggak kayak pejabat di sana, enggak kayak rumah pejabat tingkat dua terus ada punya pembantu," ujarnya.

Poengky mengatakan pemikiran seorang anak tersebut, hadir dari orang tua dan masyarakat yang berpikir bahwa seorang pejabat harus hidup dengan kemewahan.

"Nah dengan adanya saya nantinya di KPK, insyaallah itu saya akan mencoba untuk melakukan upaya-upaya pencegahan dan perubahan mindset seperti itu, meskipun juga ini memang butuh waktu yang lama," jelasnya.

Selain itu, Poengky juga mengatakan, jika dia terpilih sebagai pimpinan KPK, dia akan membutuhkan waktu selama 90 hari untuk menyesuaikan diri dengan pimpinan lainnya, Dewan Pengawas (Dewas) KPK, maupun para pegawai.

"Nah setelah adjustment, kita kemudian akan duduk bersama kemudian mengevaluasi dan kemudian membicarakan CSR bersama apa yang kita akan lakukan selanjutnya," pungkasnya.

Diketahui, hari ini Panitia Seleksi (Pansel) capim KPK menggelar tes wawancara terhadap 10 capim KPK, setelah mewawancara 10 capim lainnya, kemarin.

Selain 9 orang Pansel KPK yang dipimpin oleh Muhammad Yusuf Ateh, terdapat juga dua orang panelis undangan dalam proses wawancara ini.

Dua orang tersebut yaitu, mantan Ketua KPK 2003-2007, Taufiequrrahman Ruki dan Ketua Dewan Etik Indonesia Corruption Watch (ICW) 2016–2022, Dadang Trisasongko.

Selain itu, Pansel juga mengundang 40 orang perwakilan masyarakat sipil untuk turut menyaksikan dan bertanya dalam tes wawancara tersebut.

Baca juga artikel terkait SELEKSI CAPIM KPK atau tulisan lainnya dari Auliya Umayna Andani

tirto.id - Hukum
Reporter: Auliya Umayna Andani
Penulis: Auliya Umayna Andani
Editor: Bayu Septianto