Menuju konten utama

PKS Ingin Cawapres Dibahas Bersama Bila Demokrat Mau Bergabung

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera menyatakan, ia ingin pembahasan soal capres dan cawapres bisa segera dilakukan bersama, jika memang Demokrat jadi berkoalisi dengan Gerindra.

PKS Ingin Cawapres Dibahas Bersama Bila Demokrat Mau Bergabung
Anggota DPR dari Fraksi PKS Mardani Ali Sera. FOTO/Istimewa

tirto.id - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menginginkan pembahasan capres-cawapres dilakukan bersama, jika Demokrat jadi masuk barisan koalisi Gerindra.

Hal ini disampaikan Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, sebagai tanggapan atas pertemuan antara Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, pada Selasa (24/7/2018) malam kemarin.

"Untuk itu saya harap segera Pak Prabowo, Pak SBY, Pak Iman atau Pak Salim, Pak Zulhas, Tommy mau ikut duduk bareng, ayo ketemu," kata Mardani, di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (25/7/2018).

Agar pembahasan bersama tersebut dapat terwujud, menurut Mardani, tergantung dari kebijaksanaan Prabowo sebagai yang telah didaulat menjadi pimpinan koalisi.

"Ini babnya bab tentang leadership koalisi. Bagaimana Pak prabowo dalam hal ini menunjukkan kualitas leadership," kata Mardani.

Sebab, menurut Mardani, koalisi dua partai atau lebih pun akan tetap susah menentukan pasangan capres-cawapres, kalau pemimpin koalisinya tidak mengambil langkah bijaksana dengan rembuk bersama.

"Kalau buat saya yang kayak gini, punya anak 2 sama punya anak 9, sama capeknya, gitu," kata Mardani.

Dalam pembahasan bersama nantinya, Mardani berharap seluruh partai yang akhirnya bergabung dalam koalisi ini, dapat bersikap terbuka dan tidak mengedepankan kehendak pribadi mengusung sosok capres dan cawapresnya.

"Makanya, strateginya kami put all the things on the table. Setelah kita kumpul lalu ada nama. Kami kan inginnya menang, bukan hanya ingin maju," kata Mardani.

Dalam hal ini, Mardani mencontohkan pertemuan yang dilakukan kubu Joko Widodo (Jokowi) yang mampu duduk bersama merembukkan sosok cawapres.

"Nah kita berharap 4, 5 partai ini duduk bareng. Ayo kita bahas. Tidak harus seserius kayak di batu tulis yang settingannya rapi," kata Mardani.

Saat disinggung kemungkinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang bakal digaet Prabowo sebagai cawapres, lantaran mantan Danjen Kopassus tersebut sempat menyinggung ingin pendampingnya masih berusia muda, Mardani menyatakan PKS juga punya stok kader berusia muda.

"PKS banyak anak muda loh. Bang Zul termasuk naik moge atau apa. Keren lah. Bagaimana pun begini ya, sosok kemudaan itu yang dekat dengan anak muda tidak bermakna harus usia muda," kata Mardani.

Akan tetapi, Mardani yakin Prabowo akan bersikap negarawan dalam menentukan arah capres-cawapres yang akan diusung koalisi ini dan tak akan menentukan keputusan sepihak.

"Kami tetap yakin pak prabowo bersama PKS . Itu yang pertama dulu. Dan karena itu kami akan bersama Gerindra," kata Mardani.

Sehingga, menurut Mardani, sejauh ini PKS belum menyiapkan opsi terburuk andai kata tak bisa mengusung kadernya sebagai capres atau cawapres di Pilpres 2019.

"Koalisi dengan Gerindra selama ini bukan sekedar koalisi pragmatis atau koalisi transaksional tapi sudah masuk ke koalisi strategis. Tentu yang lebih kuat nanti koalisi permanen ya," kata Mardani.

Salah satu hasil pertemuan antara SBY dan Prabowo adalah, kemungkinan Gerindra dan Demokrat berkoalisi. SBY usai pertemuan menyampaikan partainya berpeluang besar berkoalisi dengan Gerindra.

Peneliti SMRC, Sirojuddin Abbas menilai langkah Demokrat sudah tepat membuka pintu koalisi dengan Gerindra. Sebab, menurutnya, di tengah posisi PAN dan PKS yang masih abu-abu, akan membuat partai berlambang mercy tersebut menjadi partai pertama yang menunjukkan kepastian berkoalisi. Sehingga, akan lebih mudah mendapatkan posisi tawar untuk mengusung AHY sebagai cawapres.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Yandri Daniel Damaledo