tirto.id - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengklaim Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) merespons positif pertemuan antara dirinya dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia menyatakan dua partai oposisi gembira mendengar rencana pertemuan Prabowo-SBY.
"Saya katakan beberapa menit sebelum saya ke sini, saya dapat berita kawan-kawan dari partai lain [PKS dan PAN] sangat gembira dengan pertemuan saya dengan SBY," kata Prabowo usai bertemu SBY di kediaman SBY daerah Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7/2018).
Prabowo menyebut Gerindra terus berkomunikasi dengan PAN dan PKS terkait koalisi. Mantan Danjen Kopassus itu pun mengklaim selalu bertemu intensif baik dengan Presiden PKS Sohibul Iman maupun Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
"Tentunya kalau bertemu PKS dan PAN, saya berusaha enggak diikuti wartawan. Kami konsultasi terus, kami ke sini untuk konsultasi penuh [dengan PAN dan PKS]," ujar Prabowo.
Sementara itu, SBY mengaku terus berkomunikasi dengan PAN dan PKS. Ia juga menyatakan Demokrat siap bekerja sama untuk kepentingan lebih baik.
"Saya juga jalin [silaturahmi] dengan pimpinan PAN dan PKS sudah agak lama tidak komunikasi. Semangat kami adalah membangun komunikasi sebaik mungkin. Saya selalu siap bekerja sama menjalin silaturahmi dengan baik," kata SBY di kediamannya di waktu yang sama.
Partai Demokrat tekah membuka peluang besar untuk merapat dengan Partai Gerindra. Sementara itu, nasib kader terbaik sekaligus anak SBY, Agus Harimurti Yudhoyono pun dipertanyakan karena Demokrat ingin AHY menjadi capres atau cawapres.
Namun SBY merevisi niat tersebut. Menurut Prabowo, SBY menyebut Demokrat tidak meminta AHY sebagai cawapres untuk bergabung dengan Prabowo.
Prabowo justru membuka peluang meminang AHY sebagai cawapres. Ia memberi sinyal bahwa dirinya ingin sosok cawapres yang berkapasitas dan bisa berkomunikasi dengan baik kepada kelompok anak muda.
"Terus terang saya katakan, kriteria yang saya butuh adalah kriteria orang yang kapabel, orang yang bisa tentunya berkomunikasi dengan baik dengan generasi muda, karena memang pemilih mayoritas adalah di bawah usia 40," terangnya.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Yuliana Ratnasari