tirto.id - Pertengkaran Bupati Tolitoli Mohammad Saleh Bantilan dengan Wakil Bupati Tolitoli Abdul Rahman H Buding berujung di kepolisian. Kepala daerah salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah itu telah melaporkan wakilnya ke Kepolisian Resor Tolitoli.
Saleh Bantilan melaporkan tindakan perusakan, yang dilakukan oleh Abdul Rahman H Buding saat acara pelantikan pejabat daerah di Gedung Wanita Tolitoli, ke kepolisian setempat.
Baru-baru ini video yang merekam pertengkaran antara Saleh dan Buding juga viral di media sosial. Dalam video berdurasi 2 menit 50 detik itu, Buding yang mengenakan kemeja biru langit tampak menendang meja di atas panggung dan memaki Saleh berulang kali. Saleh pun menanggapi makian Buding dengan nada tinggi. Pertengkaran itu terjadi di sela acara pelantikan pejabat daerah di Gedung Wanita Tolitoli.
Kepala Biro Penerangan Mabes Polri Mohammad Iqbal membenarkan adanya laporan dari Bupati Tolitoli tersebut. Iqbal memastikan kepolisian akan menindaklanjuti laporan itu dengan melakukan penyelidikan melalui olah tempat kejadian perkara serta pemeriksaan saksi-saksi.
"Bila kami temukan alat bukti yang mengarah proses tindak pidana akan kami proses hukum. Tapi, saat ini Polres Tolitoli melakukan upaya persuasif mendekati kedua pihak agar tidak terjadi hal yang sama (lagi) dan membesar," kata Iqbal di Mabes Polri, pada Kamis (1/2/2018).
Meski ada kabar perusakan itu terjadi karena Abdul Rahman H Buding marah setelah tak diundang dalam acara di Gedung Wanita Tolitoli, Iqbal menilai informasi itu belum terkonfirmasi. Sampai sekarang, polisi belum mengetahui motif pengrusakan maupun pertengkaran Saleh dengan Buding.
"Tindakan kami (kepolisian) pertama melokalisir, melakukan pendekatan dan melakukan komunikasi beberapa pihak agar peristiwa ini tidak berkembang," kata Iqbal.
Apabila proses hukum terpaksa berlanjut, Iqbal mengatakan ada kemungkinan kasus ini akan ditangani oleh Polda Sulawesi Tengah. Terkait keanggotaan Buding di Partai Amanat Nasional, Iqbal meyakinkan tidak akan ada intervensi politik di kasus ini.
"Proses penegakan hukum murni wewenang kepolisian. Jadi penegakan hukum sangat profesional dan tanpa tekanan siapapun," katanya.
Mendagri: Pertengkaran Bupati dan Wakil Bupati Tolitoli Memalukan
Pertengkaran bupati dan wakil bupati ini juga telah membetot perhatian Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Dia menilai pertengkaran itu tidak dapat dibenarkan dengan alasan apa pun. Apalagi, terjadi di muka umum.
“Memalukan apa pun penjelasannya,” kata Tjahjo hari ini.
Tjahjo mengatakan pertengkaran itu memberi contoh tak baik bagi masyarakat. Menurut dia, seorang kepala daerah seharusnya bisa bersabar dalam berbagai situasi dan kondisi. “Demi kehormatan sebagai pejabat daerah dan kehormatan pemerintah daerah berusahalah menahan emosi walau sesulit apa pun kondisinya,” ujar Tjahjo.
Namun, dia mengaku tidak akan memberikan sanksi ke bupati dan wakil bupati Tolitoli. Kemendagri hanya akan menanyakan apa sebab pertengkaran itu.
“Biar masyarakat yang menilai,” ujar Tjahjo.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Addi M Idhom