Menuju konten utama

Pertamina Bidik Laba Rp54 Triliun di 2025

Laba Pertamina di 2025 akan didorong oleh target pendapatan mencapai 68 miliar dolar AS atau sekitar Rp1.127 triliun.

Pertamina Bidik Laba Rp54 Triliun di 2025
Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri memberikan keterangan saat konferensi pers di Graha Pertamina, Jakarta, Senin (3/3/2025).ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/YU

tirto.id - PT Pertamina (Persero) optimistis akan mencatat kinerja positif sepanjang tahun 2025, dengan mencetak pendapatan mencapai 68 miliar dolar AS atau sekitar Rp1.127 triliun. Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, mengatakan capaian tersebut dapat mendorong laba bersih Perseroan ke angka 3,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp54 triliun.

"Meskipun tekanan makro-ekonomi global cukup menantang beberapa indikator utama, Pertamina tetap mampu untuk mempertahankan stabilitas kinerja melalui efisiensi, respons cepat, dan continuous improvement di seluruh lini operasi, sehingga stabilitas kinerja keuangan dan operasional tetap dalam tren positif," katanya dalam Rapat Dengar Penapat bersama Komisi XII DPR RI, di Jakarta, Senin (17/11/2025).

Simon juga menyampaikan, kontribusi Pertamina ke negara telah mencapai Rp262 triliun per September 2025. Angka tersebut menjadikan Pertamina menjadi penyumbang pajak, non-pajak, dan dividen terbesar di antara seluruh BUMN.

"Dan yang tak kalah penting, kontribusi Pertamina kepada negara sampai dengan bulan September tahun 2025 mencapai Rp262 triliun rupiah, menjadikan Pertamina sebagai agen pembangunan utama melalui penerimaan pajak, non-pajak, dan dividen terbesar di antara seluruh BUMN Indonesia," lanjut Simon.

Pada sisi operasional, Simon melaporkan bahwa produksi minyak dan gas (migas) Pertamina dalam kondisi stabil, dengan capaian 1 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD), dengan hasil output atau yield kilang mencapai 84 persen.

"Capaian ini tentunya menunjukkan improvement bukan hanya jargon, tetapi komitmen Pertamina dalam menjaga ketahanan energi dan memberi nilai terbaik bagi Indonesia menuju Indonesia Emas 2045," jelasnya.

Adapun kinerja positif juga dapat dilihat dari bisnis lain, seperti Niaga Gas yang stabil di kisaran 300 juta MMBTU, serta pertumbuhan angkutan kargo Pertamina International Shipping sekitar 8 persen. Selain itu, produksi listrik pada 2025 juga mencapai 8,4 GWh, yang melebihi target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).

"Hal ini dicapai melalui rangkaian program strategis yang kami improve secara disiplin dan berkesinambungan melalui penguatan hulu migas, optimasi kilang, penguatan pemasaran, efisiensi logistik, transformasi bisnis gas dan inovasi energi hijau," pungkas Simon.

Baca juga artikel terkait PERTAMINA atau tulisan lainnya dari Natania Longdong

tirto.id - Insider
Reporter: Natania Longdong
Penulis: Natania Longdong
Editor: Hendra Friana