Menuju konten utama

Perguruan Tinggi, Penggerak Inovasi Keuangan Syariah

Keuangan syariah diakui masih kalah populer bila dibandingkan dengan keuangan konvensional. Untuk itu, penelitian yang dilakukan mahasiswa dan dosen diharapkan dapat menjadi salah satu penggerak inovasi keuangan syariah.

Perguruan Tinggi, Penggerak Inovasi Keuangan Syariah
OJK di acara peringatan Harkonas 2016. (Tirto/Tf Subarkah)

tirto.id - Perguruan tinggi dapat menjadi tumpuan dalam inovasi keuangan syariah di Tanah Air, demikian, disampaikan oleh Direktur Industri Keuangan Non-Bank Syariah Otoritas Jasa Keuangan Mochammad Mochlasin.

"Kami akui keuangan syariah masih kalah populer dibandingkan dengan keuangan konvensional. Oleh karenanya, penelitian yang dilakukan mahasiswa maupun dosen dapat menjadi salah satu penggerak inovasi keuangan syariah," ujar Mochlasin usai pembukaan pelatihan keuangan syariah bagi dosen perguruan tinggi di Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN di Tangerang Selatan, Selasa (26/7/2016).

Salah satu penyebab keuangan syariah belum sepopuler keuangan konvensional yakni kurangnya sumber daya manusia yang memahami keuangan syariah tersebut. Selain itu juga literasi keuangan juga dinilai masih rendah.

"Dengan pelatihan yang diberikan kepada para dosen ini, diharapkan mereka bisa menyampaikan ilmu dan keterampilan mereka kepada mahasiswa dengan lebih baik lagi," tambah dia.

Porsi untuk keuangan syariah masih di bawah lima persen yang melingkupi perbankan, asuransi dan pembiayaan syariah. Mochlasin menyebut masa depan keuangan syariah akan semakin dilirik oleh masyarakat seiring dengan kesadaran masyarakat Muslim untuk menghindari riba.

Mochlasin menyebut industri keuangan syariah harus melakukan pengembangan produk agar dapat melayani kebutuhan masyarakat. Produk syariah yang semakin beragam akan membuat keuangan syariah tumbuh pesat.

"Dalam waktu dekat, Presiden Jokowi akan membentuk komite keuangan syariah, yang mana setiap proyek-proyek infrastruktur pembiayaan dapat melalui perbankan syariah." Saat ini, kiblat keuangan syariah masih dikuasai oleh Inggris dan Malaysia. Padahal Indonesia merupakan negara dengan jumlah Muslim terbesar di dunia.

Ketua Jurusan Manajemen Keuangan PKN STAN, Agus Sunarya Sulaeman, mengatakan masih sedikit perguruan tinggi yang membuka konsentrasi keuangan syariah.

"Bahkan di PKN STAN sendiri belum ada konsentrasi keuangan syariah. Tapi penelitian yang dilakukan oleh para dosen dan mahasiswa mengenai keuangan syariah sudah banyak," kata Agus.

Baca juga artikel terkait PENDIDIKAN

tirto.id - Pendidikan
Sumber: Antara
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari